Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Chapter 497
Bab 497 Siapkan Peti Mati untuk Diri Sendiri
Tuan Besar Basagita menatap Ardika dengan lekat dan bertanya dengan gugup, “Ardika, kenapa kamu bisa pulang hidup–hidup? Apa kamu sama sekali nggak pergi ke Gedung Glori?!”
Begitu mendengar ucapan Tuan Besar Basagita, ekspresi orang–orang lainnya langsung berubah menjadi gugup.
Biarpun bisa menghindar untuk sementara waktu, mereka tidak bisa menghindar selamanya,
Kalau Ardika tidak pergi ke Gedung Glori untuk bunuh diri menebus kesalahannya, maka nanti Grup Lautan Berlian pasti akan membalas dendam kepada Keluarga Basagita!
Sorot mata Wisnu dan yang lainnya terhadap Ardika langsung berubah menjadi berbahaya.
Dia bersiap untuk mengikat Ardika dan menyerahkan pria itu ke Gedung Glori secara paksa!
Tentu saja Ardika tahu pemikiran orang–orang itu, dia berkata tanpa ekspresi, “Aku sudah pergi ke sana
dan sudah kembali lagi.”
Wulan berkata dengan marah, “Kamu sedang membohongi siapa? Bagaimana mungkin anggota Grup Lautan Berlian melepaskanmu begitu saja? Kulihat kamu pasti bersembunyi di suatu tempat! Kamu
pasti nggak pergi ke sana!”
Wisnu menggulungkan lengan bajunya, lalu berkata dengan tajam, “Nggak bisa! Kita harus membawa idiot ini ke Gedung Glori untuk menebus kesalahannya! Ayo! Kita ikat dia dan bawa dia ke sana!”
Walaupun Ardika adalah seorang petarung yang andal, tetapi anggota Keluarga Basagita sebanyak ini pasti bisa mengikat pria itu seorang!
“Wisnu, dasar bajingan! Apa kalian ingin melihat Ardika mati, kalian baru puas?! Apa keuntungan yang kalian peroleh dari kematiannya?!”
Tiba–tiba, Luna berbalik. Dia merentangkan kedua lengannya untuk melindungi Ardika, lalu menatap orang–orang itu dengan lekat dan berkata, “Kalau kalian ingin mengikat Ardika dan membawa ke sana. boleh saja! Ikat aku dan bawa aku ke sana bersamanya!”
“Tentu saja kematiannya nggak membawa keuntungan apa–apa bagi kami. Tapi, kalau dia nggak mati. Keluarga Basagita yang akan tertimpa musibah.”
kamu ingin mati bersama suami idiotmu,
keberatan.”
jangan sampai mencelakai semua anggota Keluarga
juga merupakan anggota Keluarga Basagita
Besar Basagita juga mengentakkan kakinya sambil memarahi Luna. Dia memarahi cucunya tidak memedulikan hidup
itu, tuna benar–benar kesul setengah mati. Aura dingin menjalar
sebuah tangan hangat terulur dan
Ardika seolah terdengar melewati sisi
sudah pergi ke Gedung Glori. Masalah Grup Lautan Berlian juga
“Nggak hanya itu….”
diri di hadapan banyak orang. Selain itu, para anggota lama Grup Lautan Berlian juga akan datang ke sini dan berlutut meminta maaf pada kami!”
keluar dari mulut Ardika ini benar–benar di
bahkan
jangan katakan lagi!”
buru–buru menarik Ardika.
menyampaikan kata–kata ini
gila saja bualan idiot ini! Dia mengatakan
dia
ucapan Ardika langsung menjadi target ejekan dan
kamu memenuhi kualifikasi untuk meminta anggota lama Grup Lautan Berlian berlutut meminta maaf di hadapanmu?
berlutut di
berbicara, tiba–tiba
pintu.
anggota lama Grup Lautan Berlian
meminta maaf.
itu memasuki vila, mereka kebetulan
berteriak dengan
Read Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chapter 497
Novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana has been updated Chapter 497 with many climactic developments What makes this series so special is the names of the characters ^^. If you are a fan of the author Sarjana, you will love reading it! I'm sure you won't be disappointed when you read. Let's read the novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chapter 497 now HERE.
Reading Novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chapter 497
Chapter 497 novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana