Bab 517 Mengadakan Konser di Hari Peringatan Kematian Delvin

“Setahu kami, bertepatan pada hari penyelenggaraan konser Nona Fiona adalah hari peringatan dua tahun kematian Tuan Delvin yang merupakan presdir terdahulu Grup Bintang Darma.”

“Menurut infotmasi yang kami peroleh, di hari peringatan kematian Delvin, Grup Bintang Darma akan mengadakan acara peringatan kematiannya.”

“Nona Fiona, kalau kami boleh tahu, apakah penyelenggaraan konser dadakanmu ini ada hubungannya

dengan hal itu?”

Proses wawancara masih berlangsung.

Fiona berkata, “Nggak ada hubungannya, hanya sebuah kebetulan belaka.”

Makin pihak yang bersangkutan menyatakan bahwa ini hanya sebuah kebetulan belaka, maka orang- orang makin meyakini bahwa penyelenggaraan konser ini ada hubungannya dengan hari peringatan

kematian Delvin.

“Nona Fiona, apakah kami bisa mengajukan beberapa pertanyaan kepadamu mengenai rumor tentang pelecehan yang dilakukan oleh Delvin terhadapmu dan beredar luas di Kota Banyuli dua tahun yang lalu?

“Kupikir hal ini nggak perlu dibicarakan lagi. Lagi pula, kejadian itu sudah berlalu. Sebagai manusia, kita harus memandang lurus ke depan, bukan menoleh ke belakang.”

Fiona berkata, “Karena aku memutuskan untuk kembali ke Kota Banyuli yang merupakan sebuah mimpi buruk bagiku, itu artinya aku sudah bisa menerima segala sesuatu dan melupakan kejadian itu.”

“Dua tahun yang lalu, karena rumor yang beredar itu, pada akhirnya Grup Bintang Darma bangkrut. Tapi, belakangan ini, Grup Bintang Darma dibangun kembali.”

Seorang wartawan bertanya, “Nona Fiona, apa ada yang ingin kamu katakan kepada Grup Bintang

Darma?”

“Nggak ada yang perlu kukatakan.”

jawab, kupikir Grup Bintang Darma masih berutang permintaan maaf kepadaku,” kata

saja, aku akan

kebesaran hati Fiona kembali membuat sekelompok suster

dukungan kepada Flona.

“Aku dukung Flona!”

tentang pelecehan, memikirkannya saja aku

membicarakannya dengan

jelas–jelas sudah punya anak dan istri, tapi dia malah melecehkan

mati, dia tetap merupakan seorang

Bintang Darma harus meminta

para suster yang berada di loket perawat

yang mendengar kata–kata mereka sudah merasakan aura dingin menjalar di sekujur tubuhnya.

dinding baru bisa berdiri

bukan seperti itu, bukan seperti itu….”

selalu memperlakukannya seperti adik kandung kami. Saat kami pergi ke

Banyuli, kami menemukannya sedang kebingungan

menjadikannya sebagai model produk perusahaan kami, kami juga

agar dia bisa mendapat kesempatan

lebih

“Dia sendiri v

bahwa aku dan Delvin adalah pembuka

ada dia yang sekarang.”

di saat Delvin mengalami masa–masa yang

ke dalam

pada dirinya sendiri sambil berlinang

sekaligus

seperti sebuah gunung berapi yang meletus, dia tidak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255