Bab 567 Laboratorium Peralatan

Mendengar nada bicara aneh orang di ujung panggilan telepon, Elsy sudah bisa merasakan ada yang

tidak beres.

Dia mengerutkan keningnya dan bertanya, “Maksudmu nanti itu berapa lama?”

“Paling cepat sekitar tiga bulan. Kalau lambat, aku juga nggak bisa memastikannya. Bisa jadi setengah tahun, bahkan satu tahun,” kata orang di ujung panggilan telepon dengan santai.

Ucapan orang itu memicu amarah Elsy. “Tapi, di kontrak sudah tertulis dengan jelas bahwa dalam waktu sepuluh hari pesanan akan diantar! Perusahaan Aksatan Denpapan adalah perusahaan yang sangat besar, bagaimana mungkin proses produksi perusahaan kalian bisa begitu lambat!”

“Bu Elsy, apa maksudmu proses produksi perusahaan kami sangat lambat?”

Dia berkata dengan kesal, “Pesanan yang masuk ke perusahaan kami sangat banyak. Apa boleh buat,

kalian antrean belakang.”

Amarah Elsy langsung memuncak.

Kali ini, karena Grup Bintang Darma ingin membangun sebuah laboratorium, Perusahaan Aksatan Denpapan baru bisa mendapatkan pesanan bernilai fantastis.

Biasanya, pesanan bernilai puluhan miliar saja sudah termasuk pesanan bernilai besar bagi mereka.

Lagi pula, ada peralatan tertentu yang nilai satuannya sudah mencapai miliaran hingga puluhan miliar.

Dengan begitu, biarpun pesanan yang masuk ke Perusahaan Aksatan Denpapan banyak, juga tidak perlu menunda pesanan mereka hingga setengah, bahkan satu tahun kemudian.

Mereka jelas–jelas sengaja menunda pengiriman!

Elsy berkata dengan penuh penekanan, “Kalian diharapkan untuk mengatur pengiriman barang sesuai

kontrak! Kalau nggak, kami berhak untuk menuntut kalian!”

Elsy, kalau kalian mau menuntut kami, silakan tuntut saja.”

capa

Elsy,

nggak perlu mengeluarkan uang pada hal

Bu Elsy langsung tuntut Asosiasi Dagang Polam

proses hukum kita masih bergulir, Grup Bintang

+15 BONUS

mengalami kebangkrutan, bahkan nggak punya dana untuk mengundang

“Dasar bajingan!”

hampir menghancurkan

sengaja menunda pengiriman barang, pihak Perusahaan Aksatan Denpapan sengaja melontarkan

Denpapan

memedulikan Asosiasi Dagang Polam. Dia langsung mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan telepon, lalu

tanah kosong.

aku

dan Lucien ikut keluar dari mobil

berdiri menunggu sejenak di tanah

kemudian, sebuah helikopter mendarat

dihiasi dengan simbol tim tempur

tercengang.

melamun di

orang itu naik

sudah duduk dengan baik di dalam helikopter, helikopter tersebut

langsung mengudara..

kemudian, helikopter mendarat di sebuah landasan pacu

di sana, serta ada

mendorong tempat sampah.

terlihat seperti sebuah

lama menunggu di tempat tidak jauh dari

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255