Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Chapter 566
Bab 566 Penundaan Pengiriman Barang
“Benarkah?”
Lucien mendongak menatap Ardika, sorot matanya tampak berbinar.
“Benar apaan?! Lucien, kamu hanya orang cacat! Selain cacat, kamu adalah seorang pecundang! Aku nggak akan pernah menyesali keputusanku!” teriak Winda dengan marah.
“Huh! Jangankan sekarang. Grup Bintang Darma dua tahun lalu saja bukan tandingan tiga keluarga besar! Lucien, kalau kamu benar–benar ikut kembali dengannya, kamu hanya akan berakhir dengan lebih menyedihkan lagi!”
“Tuan Muda Handi sudah mengatakan bahwa dalam beberapa hari ini, Grup Bintang Darma pasti akan
hancur!”
Ekspresi meremehkan terpampang nyata di wajah Aditia dan dua orang lainnya.
Melihat Lucien sedikit ragu, Elsy buru–buru membujuknya, “Lucien, kamu harus percaya pada presdir kita! Sebelumnya situasiku juga sama saja denganmu, tapi sekarang kehidupanku jelas–jelas sudah menjadi lebih baik!”
“Oke! Aku akan ikut kalian kembali ke Grup Bintang Darma!”
Lucien lebih memercayai Elsy, dia segera berdiri.
Melihat pria itu memutuskan untuk kembali ke Grup Bintang Darma, Winda langsung panik. Lucien belum menyerahkan teknologi padanya.
Sambil mengentakkan kakinya, dia berteriak dengan marah, “Lucien, kalau kamu berani ikut pergi bersama mereka, aku akan bercerai denganmu!”
“Cerai, ya cerai saja!”
Lucien merasa dia sama sekali tidak perlu mempertahankan istri yang telah mengkhianatinya itu.
Namun, Ardika malah menepuk–nepuk pundaknya dan berkata dengan datar, “Kamu memang harus
bercerai darinya, tapi bukan sekarang.”
tidak mengerti
lainnya juga tidak mengerti maksud
Ardika
sepatah kata pun.
+15 BONUS
itu dengan sorot mata seperti melihat orang yang ajalnya
orang cacat itu selama dua tahun tanpa mendapatkan apa -apa!” teriak
Grup Bintang Darma sangat dalam. Pria itu
Darma untuk menggunakan hak paten miliknya
meminta imbalan apa
menjual hak paten itu kepada tiga keluarga besar, maka dia akan hidup dengan bergelimang harta seumur
orang lainnya memang ingin menghentikan mereka.
melihat sorot mata dingin Ardika, mereka langsung menghentikan langkah
dengan ekspresi muram.
ditampar oleh Ardika masih
hanya bisa menyaksikan Ardika dan yang lainnya
sangat menyedihkan, aura kesepian yang kuat terpancar
pergi tanpa membawa apa pun. Dia hanya membawa diri saja.
Elsy pasti akan memperlakukannya dengan baik.
membalas dendam
terbaik, agar Winda menyesal
dia sudah tidak bisa
membahas tentang pekerjaan.
laboratorium? Apa anggota laboratorium
Lucien.
sedikit canggung. “Belum, sekarang baru ada kamu seorang. Selain itu, kami juga
untuk melakukan pembangunan laboratorium.”
yang sekarang dulunya
+15 BONUS
dulu sudah lama diambil
Read Menantu Pahlawan Negara by Sarjana - Chapter 566
Read Chapter 566 with many climactic and unique details. The series Menantu Pahlawan Negara by Sarjana one of the top-selling novels by Sarjana. Chapter content chapter Chapter 566 - The heroine seems to fall into the abyss of despair, heartache, empty-handed, But unexpectedly this happened a big event. So what was that event? Read Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chapter 566 for more details