Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Chapter 601
Bab 601 Tujuh Dosa yang Mematikan
Semua anggota tiga keluarga besar bersujud di lantai, tidak ada seorang pun di antara mereka yang berani membantah ucapan
Dewa Perang.
“Dari luar berpura–pura menjalin hubungan persahabatan dengan Delvin, sahabatku, ternyata diam–diam mengatur kecelakaan mobil untuk membunuhnya, menuduhnya melecehkan Fiona, memaksanya melompat turun dari gedung, membuang abunya.”
“Dosa mematikan yang pertama adalah mengkhianati kepercayaannya!”
Sambil menyebut dosa–dosa yang telah mereka perbuat, Ardika menatap mereka dengan lekat.
“Menghina orang tua, istri dan anak sahabatku, memaksa Elsy, istrinya untuk menikah lagi, serta mencelakai keluarganya, ini adalah dosa kedua kalian!”
“Menyusun rencana licik untuk membuat Grup Bintang Darma bangkrut, mencuri rahasia bisnis perusahaan, mencelakai dan menyakiti karyawan yang setia, ini adalah dosa ketiga kalian!”
“Memelihara kekuatan dunia preman untuk menekan saingan bisnis, merusak lingkungan bisnis Kota Banyuli, merebut aset milik orang lain, ini adalah dosa keempat kalian!”
“Memonopoli industri penting, menekan rakyat jelata, melakukan tindakan–tindakan keji dengan menindas yang lemah, ini adalah
dosa kelima kalian!”
1/5
“Menuduhku membunuh orang, memanfaatkan pengaruhku
untuk meningkatkan popularitas, memprovokasiku berkali–kali dan bersikap lancang padaku, ini adalah dosa keenam kalian!”
Suara Ardika terdengar seperti petir yang bergemuruh di langit.
anggota
mereka sudah dalam posisi telungkup di
suara Ardika
kalian berkali–kali mencelakai Luna, istriku, menekan perusahaannya, serta mencoreng nama baiknya.”
dalam–dalam, lalu berteriak dengan marah, “Menindas istriku, ini adalah dosa ketujuh
“Pfffttt!”
“Pfffttt!”
“Pfffttt….”
antara anggota tiga keluarga besar, termasuk kepala keluarga tiga keluarga besar
mereka seperti lukisan
lantai.
amis darah langsung menguar di seluruh tempat tersebut.
dosa yang mematikan telah dijabarkan satu
ini bisa diselidiki! Ada bukti yang
di bawah kekuasaan tiga keluarga besar cukup lama. Mereka sudah menindas rakyat
Delvin. Mereka berakhir dengan keluarga mereka hancur dan nama mereka dicemari!
tiga keluarga besar benar–benar sudah
besar dilimpahkan ke
tahun berlalu pun penyelidikan mereka masih
dijabarkan hanya dengan beberapa patah
pandangannya ke arah Oliver dan berkata, ” Oliver, apa sekarang kamu masih merasa aku mempekerjakan
wajahnya di lantai. Dengan berlinang air mata, dia berkata, “Nggak, nggak! Dia sedang
memukul Renaldi, putramu, sampai–sampai dia dalam kondisi nggak sadarkan diri, apa menurutmu
Dla pantas
kedua kaki Handi, sampai–sampal dia menjadi cacat, apa kamu merasa aku memperlakukannya dengan nggak adil?!”
nggak! Tuan sedang menyingkirkan bahaya bagi rakyat
Update Chapter 601 of Menantu Pahlawan Negara by Sarjana by Sarjana
With the author's famous Menantu Pahlawan Negara by Sarjana series authorName that makes readers fall in love with every word, go to chapter Chapter 601 readers Immerse yourself in love anecdotes, mixed with plot demons. Will the next chapters of the Menantu Pahlawan Negara by Sarjana series are available today.
Key: Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chapter 601