Bab 622 Memberi Obat Blus

“Transaksi bernilai empat triliun kamu anggap sebagai masalah sepele? Bahkan Keluarga Mahasura ibu kota provinsi juga nggak berani membual seperti ini!”

Wiliam tertawa dingin tanpa henti.

“Cih! Ternyata dia hanya berlagak hebat!”

“Membual, membual saja terus! Seharusnya sebelum membual, kamu cara tahu dulu nilai transaksinya.”

Anggota perusahaan lainnya juga ikut melontarkan sindiran pada Ardika.

Sorot mata jijik tertuju pada Ardika dan yang lainnya, sampai–sampai membuat Luna merasakan punggungnya seperti diselimuti aura panas.

Ardika menatap Wiliam dengan tatapan dingin dan berkata, “Atas dasar ucapanmu barusan, kamu sudah nggak bisa menjadi manajer umum Vila Bistani lagi.”

Wiliam mendengus dingin dan berkata, “Huh! Dasar idiot! Kamu benar–benar menganggap dirimu sebagai bos besar, ya?”

Kemudian, dia melambaikan tangannya kepada petugas keamanan itu lagi dan berkata dengan tidak sabar, “Jangan mematung di tempat lagi! Cepat usir bos besar ini dari sini! Akhir bulan ini, aku akan melipatgandakan gaji kalian!”

Mendengar nada bicara mempermainkannya, banyak orang yang merasa terhibur dan

tertawa.

Semua orang menatap Ardika dengan sorot mata seperti melihat badut.

“Tunggu.”

Saat ini, tiba–tiba Wulan tersenyum dan berkata, “Nggak perlu usir mereka lagi. Bagaimanapun juga, mereka adalah adik sepupuku dan suami adik sepupuku. Wiliam, tolong pertimbangkan aku.

lelang baru dimulai.

dua triliun yang

juga sudah mempersiapkan dana

lelang

membuat sebuah

+15 BONUS

ingin dibeli oleh Luna, Keluarga Basagita akan

ingin membuat Luna tidak

menyadari satu

Keluarga Basagita, maka dia bukan siapa–siapa lagi!

aku harus mempertimbangkanmu, Wulan. Kalau begitu, mereka

sayang, kamu harus berterima kasih padaku. Kalau bukan karena aku, kamu bahkan nggak bisa berpartisipasi

kasih padamu? Kenapa aku harus berterima kasih padamu? Apa kamu pikir aku nggak tahu apa

kalian melakukan pembelian. tanpa pertimbangan yang matang dan

dengan dingin, lalu menarik Ardika dan

eh! Atas dasar apa dia bersikap arogan di

sudah makin

“Wiliam, mereka

bangunan bernuansa

kamar tamu berlokasi di halaman kecil masing–masing.

sejenak, Wiliam berkata,

“Ikuti aku.”

menarik Wiliam ke sebuah tempat terpencil.

memintaku untuk membius Luna?”

23

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255