Bab 706 Untuk Apa Berlagak Menjadi Dewi Dingin

“Wanita paling cantik di Kota Lino apaan? Istriku bahkan jauh lebih cantik.”

Begitu kata–kata itu keluar dari mulut Ardika, suasana di depan pintu Hotel Blazar hening seketika.

Hanya beberapa patah kata Ardika itu yang ternglang–ngiang dalam benak semua orang.

Lea Misra.

Nona Keluarga Misra sekaligus wanita paling cantik di Kota Lino bukan apa–apa bagi Ardika.

Selain itu, tidak ada seorang pun yang menyangka Ardika langsung melayangkan sebuah tamparan ke wajah mulus Lea!

Dia sama sekali tidak ragu menampar seorang Nona Keluarga Misra.

Dia bahkan menampar wanita cantik itu tanpa sedikit pun rasa tidak tega.

Bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu pada Lea?

Semua orang melihat sebuah bekas tamparan berwarna kemerahan tiba–tiba muncul di wajah

mulus Lea.

Mereka bahkan merasa sedikit kasihan pada wanita itu.

“Berani–beraninya kamu memukulku!”

Lea tidak terlihat arogan dan dingin seperti tadi lagi.

Ekspresinya sudah berubah drastis. Dia menatap Ardika dengan tatapan penuh amarah.

Semua orang bisa mendengar amarah dalam nada bicaranya dengan jelas.

Tamparan Ardika ini benar–benar sudah menyulut amarah Nona Keluarga Misra itu.

sudah tamat riwayatnya.

itu bisa melampiaskan kekesalan dan amarah Dia sudah menyinggung Nona Keluarga Misra, nggak ada seorang pun

memukul orang nggak melanggar hukum, tapi Keluarga Misra pasti punya seribu

ada seorang pun yang bisa

Misra

yang melemparkan sorot mata simpati

tidak hanya berdampak fatal pada

1/329

harus menanggung

beraninya kamu

melontarkan satu

terdengar sedingin

pantas dipukul.”

“Parasmu biasa–biasa saja, tapi hatimu sangat keji. Selain itu, kamu bahkan menindas anak kecil. Untuk apa kamu berlagak menjadi sosok dewi

sudah mendengar semuanya dari

Santi mengajukan untuk memberi satu tamparan

sempat menanyakan pada Elsy apakah hubungan Delvin dengan

memperoleh jawaban, Lea menyetujui Santi

memendam kebencian

Luna, dia memang harus melayangkan

terkejut

Ardika memarahi Lea

mengingat pria itu bahkan sudah menampar Lea, memarahi Lea beberapa patah

Hari ini tamat sudah riwayatmu!”

berkata, “Kamu sama sekali nggak tahu ada berapa banyak orang yang mengejar Lea. Mereka

perlu Lea turun tangan sendiri, orang–orang yang

membunuhmu!”

pria dan wanit

Lea juga ikut memarahi

mereka datang ke Kota Banyuli dengan merasa

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255