Bab 708 Membelikan Es Krim dan Meminta Maaf

“Ayah, aku makan es krim merek Godisva, sangat enak, apa Ayah juga ingin memakannya?” tanya Livy dengan polos.

Bocah perempuan itu masih menutupi matanya dengan kedua tangan kecilnya.

“Kamu sudah dengar sendiri, ‘kan? Putri angkatku ingin memakan es krim merek Godisva.”

Ardika menginjak dua lembar uang seratus ribu itu, lalu menggeserkannya ke wajah Jonas. Dia berkata, “Cepat belikan es krim untuk putri angkatku. Setelah kamu membelikan es krim untuknya, aku akan membiarkanmu pergi.”

Setelah menerima satu tamparan dari Ardika, hingga kini Jonas masih linglung.

Orang–orang mengira pria itu tidak akan membiarkan dirinya diperlakukan seperti ini oleh Ardika.

Namun, siapa sangka, dia malah meraih dua lembar uang dua ratus ribu itu, lalu bangkit dengan terhuyung–huyung.

Orang–orang yang mengelilingi tempat itu untuk menyaksikan drama menarik tersebut pun bergegas membuka jalan untuknya.

‘Ardika benar–benar ahli dalam mempermalukan orang lain.‘ pikir mereka dalam hati.

Bisa–bisanya Ardika memaksa Jonas membelikan es krim untuk anak kecil.

Dengan sifat arogan seorang tuan muda seperti Jonas, dia pasti kesal setengah mati.

Jonas memang merasa malu setengah mati. Kapan seorang tuan muda terpandang sepertinya pernah menerima perlakuan seperti ini?

Dia berencana untuk meninggalkan kerumunan dan pergi begitu saja.

Seakan–akan sudah bisa menebak pemikiran Jonas, tiba–tiba Ardika berkata dengan acuh tak acuh, “Kalau kamu berani melarikan diri, aku akan melayangkan satu tamparan kepada masing -masing temanmu ini, termasuk Lea.”

Lea dan yang lainnya menggertakkan gigi mereka saking kesalnya. Mereka semua memelototi Ardika dengan penuh amarah,

Namun, saat ini mereka benar–benar tidak berdaya menghadapi idiot yang tidak melanggar hukum biarpun dia memukul orang.

ucapan Ardika, dia hampir saja muntah

darah.

begitu saja, Lea dan yang lainnya pasti akan memendam

1/3

mendalam padanya.

Kamu benar–benar hebat!”

memelototi Ardika

dia terpaksa pergi ke toko di samping hotel dengan patuh

Godisva.

lidahnya untuk menjilat es krim dan berkata, “Es krim Godisva benar–benar

seorang anak kecil memang sesederhana

mendengus, lalu berbalik dan hendak pergi.

kamu berniat pergi begitu saja? Apa kamu sudah meminta maaf padanya?”

menahan keinginannya untuk membunuh orang dan meminta

tidak sengaja menyenggolmu. Aku

maaf.”

Paman juga nggak sengaja menyenggolku,” kata

manis.

mengalihkan pandangannya ke arah Ardika.

dengan baik. Lihatlah, anak kecil sekolah taman kanak–kanak

pergi sambil

yang lainnya juga meninggalkan tempat

Ardika dengan

ini, mereka sudah dipermalukan di depan umum.

masalah

Blazar dan tidak berniat untuk berpartisipasi dalam

ini lagi? Bagaimanapun juga, sudah terjadi masalah seperti

Kalau Keluarga Misra berani mencari

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255