Perintah Kaisar Naga (Dave & marah)

Bab 2018 Saya setuju

Di vila Fujiko Watanabe!

Kenari dan Bayu sedang berendam di sebuah kolam air panas mewah!

Bayu ditemani oleh arak berkualitas di sisinya sementara Kenari dikelilingi oleh dua orang gadis cantik yang sedang memijat Kenari dengan lembut!

“Bayu, menurutmu apakah Dave dapat menang melawan Chiko Nagawa itu?”

Kenari bertanya dengan sedikit khawatir.

Karena Kenari tidak terlalu memahami pendekar Negara Partan, jadi dia tidak tahu apakah Dave bisa menang atau tidak!

“Jangan khawatir, jika tebakanku tidak salah maka dia hanya perlu satu serangan untuk membunuh Chiko Nagawa.”

“Mungkin dia akan segera pulang…”

Bayu meneguk araknya dengan santai!

Tidak lama setelah dia selesai berbicara, Dave dan Fujiko Watanabe sudah kembali pulang!

“Ayah…”

Fumiko melihat Fujiko Watanabe yang sudah pulang segera menghampirinya dan bertanya: “Ayah, bagaimana?”

“Orang–orang itu sudah dibunuh oleh Tuan kita, termasuk Chiko Nagawa.”

Fujiko Watanabe berkata dengan penuh semangat.

kita?” Fumiko

Dave akan menjadi Tuan dari Keluarga Watanabe kita, anggota Keluarga Watanabe harus mematuhi perintah

Kata Fujiko Watanabe.

saja Dave tidak mengatakan apa pun, Dave

setelah ini, dia tidak akan pernah kembali lagi ke

halaman belakang vila dan melihat Bayu dan Kenari yang sedang berendam air panas dengan santai, sedangkan Kenari yang

berdiri dan mengusir dua orang

bagaimana? Apakah kamu bisa

Tanya Kenari,

jurus…” Dave

bukankah saya sudah bilang untuk menghadapi

Bayu berkata dan terkekeh.

Kenari, bersiaplah, kita akan segera

mati dan dia

Yuki adalah prioritas

perjalanannya ke Negara Partan kali ini membuat Dave berhasil menerobos ranah Maha Guru, ini membuat

Kita akan kembali

Kenari tercengang.

“Benar!” Dave mengangguk.

dia

Fujiko Watanabe melihat Dave ingin kembali ke negara asalnya, dia langsung berlutut

Keluarga Watanabe untuk menyingkirkan

sudah menyelesaikan masalah internal Keluarga Watanabe, tidak ada lagi yang mengancam posisinya

kuil akan

masalah dengannya,

sebagai balas jasa atas Bunga Teratai Salju, sekarang saya sudah

waktu.”