Perintah Kaisar Naga (Dave & marah)

Bab 2192 Hitam dan Putih

Namun Nana sudah meminum Pil Penawar Racun dan kabut racun ini tidak berdampak ini padanya, jadi sepanjang perjalanan, Nana tidak terlalu memperhatikannya!

Dave memejamkan sepasang matanya dan menghirup dengan ganas dan menghirup kabut. beracun itu ke dalam tubuhnya!

“Tuan Dave, ada apa? Lantas kabut beracun ini berbeda?”

Nana yang melihat itu segera bertanya.

“Kabut beracun yang ada di awal terbentuk secara alami, tapi kabut beracun ini dibuat secara artifisial oleh manusia.”

“Sepertinya kita sudah masuk ke dalam formasi yang dipasang orang lain, pantas saja kita tidak

bisa keluar!”

Dave baru menyadarinya saat ini, mereka sudah terperangkap di dalam formasi!

Alasan Dave tidak menyadarinya di awal adalah karena dia terlalu ceroboh, dia tidak menyangka akan ada orang yang memasang formasi di sini!

Selain itu, formasi ini bukan sesuatu yang dapat dipasang oleh klan atau sekte biasa, pasti dipasang oleh seorang ahli sihir yang mahir, dan kabut beracun berwarna hijau ini juga menandakan kalau pihak lain kemungkinan besar adalah seorang kultivator iblis!

“Tuan Dave, ada orang yang memasang formasi di sini, lantas itu adalah Kedi?”

sebelum kita,

Tanya Nana.

ini tidak dipasang oleh Kedi, dia tidak memiliki kemampuan seperti ini, di dalam sini pasti ada orang lain selain Sekte Badai Angin,

bagaimana pun kemunculan sekelompok orang yang

yang tahu apakah pihak lawan adalah teman atau lawan, dan pihak lain

lakukan? Apakah kamu bisa

adalah Maha Dewa, tapi dia tidak memahami

1/3

seperti ini,

berkata dengan penuh percaya

jika bukan karena kecerobohannya di awal, Dave sama sekali tidak mungkin terjebak di

Langit yang awalnya

“Pelindung Agung, ada apa?”

pada Pelindung

yang terjadi, akan

bunuh tanpa ampun, tidak peduli siapa pun

dua orang

Agung tidak perlu khawatir, kami dua bersaudara pasti akan menyelesaikan tugas

Putih

saat ini, Dave sedang membalikkan sepasang tangannya, daya hisap yang kuat mulai

keemasan yang bersinar terang, riak–riak

keningnya lalu berteriak keras: “Siapa yang