Bab 2229 Kejatuhan naga raksasa

“Lumayan, setelah saya selesai menyerap kekuatan semua orang, saya pasti bisa membunuh naga raksasa itu, hahaha…”

Pelindung Agung mendapatkan kepercayaan dirinya dari satu tinju itu!

Sementara Kedi dan Tobi tampak terkejut bukan main, mereka tidak menyangka kalau teknik kultivasi jahat ternyata sehebat ini!

Pantas saja ada begitu banyak orang yang tidak bisa menahan godaan teknik kultivasi jahat dan berakhir di jalan kultivator iblis!

Seiring dengan kabut hitam yang ada di sekeliling Pelindung Agung terus memenuhi udara, para seniman bela diri yang tersisa meraung kesakitan dan kekuatan di dalam tubuh mereka tersedot dengan cepat dan mereka berubah menjadi mayat kering!

Melihat anak buah mereka berubah menjadi mayat kering, meskipun Kedi dan Tobi sudah setuju tapi mereka masih merasa sedikit sakit hati, ini adalah para elite dari klan mereka masing-masing dan sekarang semuanya sudah mati!

Jika kali ini tidak berhasil membawa pulang Buah Pencerahan Spiritual dan bahkan kehilangan begitu banyak anak buah, Kedi tahu dia pasti akan mati dengan tragis setelah pulang nanti, jadi tidak peduli bagaimana pun dia harus berhasil membawa pulang Buah Pencerahan Spiritual!

Bersamaan dengan diserapnya kekuatan dari ahli bela diri terakhir, saat ini Pelindung Agung sudah mencapai ranah Maha Dewa tingkat delapan!

Ranah ini bukan lagi sesuatu yang dapat dilawan oleh naga raksasa atau pun Dave!

Perlu diketahui bahwa setiap peningkatan ranah mewakili peningkatan kekuatan yang berkali-kali l*pat!

oleh Pelindung Agung dan raut wajahnya seketika mulai menjadi

luka serius yang dialaminya saat ini, walaupun ditambah dengan naga raksasa juga akan sulit bertahan dari

harus

tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi, jadi dia hanya bisa meminta Nana untuk mempercepat pemetikan

masih begitu terobsesi dan ingin membawa pergi Buah Pencerahan Spiritual,

mendengus dingin dan sosoknya

ketat, merasakan aura yang

1:3

teriakan narah Pelindung Agung, kabut hitam di sekeliling tubuhnya mulai terbakar dengan

“Tamparan Bara Api….”

tamparannya dan sebuah jejak telapak tangan raksasa langsung muncul di udara, dan telapak tangan raksasa itu dikelilingi

disertai dengan bara api yang berkobar dan langsung menghantam ke arah Dave

merasakan tekanan yang begitu kuat dan tidak punya cara lain, dia

terakhirnya dan mengendarai

seolah merasakan bahaya dan mengeluarkan raungannya, dia sedikit enggan bergerak

terus mendesaknya dan dia

dari mulutnya, dan Dave hanya bisa menyalurkan

berubah menjadi pudar tapi

arah telapak tangan raksasa yang membara, namun sama sekali tidak ada

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255