Bab 129

Dengan panik, Lia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor ibunya. Dia meneriaki ponsel itu tepat ketika ibunya mengangkatnya, “Bu, beritahu Bapak dan Ibu Sofyan untuk datang sekarang juga! Nando mclamar orang lain di aula!” Lia hampir menghentakkan kakinya ke tanah karena marah. Bagaimana bisa ini terjadi? Siapa wanita yang dia lamar? Dari mana dia berasal dan bagaimana latar belakangnya?

Sementara itu, Elan, yang berdiri di tangga lantai dua, tetap mengarahkan tatapan dingin dan Tajam ke arah wanita yang berada di atas panggung Dia berharap Tasya akan mengejutkan Nando dengan penolakan keran, Apapun yang terjadi, Elan tidak akan pernah mengizinkannya menikah dengan orang lain. Dia merasakan dorongan kuat untuk mendominasi dan mengedalikan wanita itu saat dia menyaksikan lamaran itu berlangsung, Aku menginginkan dia. Aku tidak peduli apakah itu karena perintah nenekku atau fakta bahwa ibunya telah menyelamatkan keluarga kami; Aku tctap menginginkan Tasya Dulu aku tidak yakin tentang perasaanku, ictapi semuanya jelas sekarang. Aku yakin wanita itu seharusnya menjadi milikku,

Di saat segalanya icngah berlangsung, Hana keluar dari salah satu ruangan pribadi pada waktu yang tepat untuk melihat lamaran Nando. Penglihatan Hana tidak terlalu baik, jadi dia harus bertanya kepada orang-orang di sckitarnya tentang apa yang dilihatnya itu. “Siapa yang melakukan lamaran pernikahan di atas panggung Tanganya,

“Itu cucumu, Nando, sedang melamar seorang gadis!” seorang tamu menjawab

mcmicingkan mata untuk melihat lebih jelas, Wanita di atas panggung tampak tidak asing... Apakah itu Tasya?

Kenapa malah Nando yang melamar? Helen berada di antara kerumunan, dan dia menyaksikan seluruh kejadian itu dengan ekspresi

pria itu sebelumnya, tetapi aku dengar orang lain bilang pria itu adalah cucu Nyonya Prapanca, Tuan Muda Nando. Bagaimana bisa? Kenapa tuan muda keluarga Sofyan mclamar Tasya? Apakah dia begitu menarik. Jika Tasya tidak menikah dengan Elan, masih ada pria kaya lain yang menunggunya. Kedua pria ini adalah cucu dari Nyonya Tua Prapanca!

orang. Dia akan membuat pria itu tampak seperti orang bodoh di depan semua tamu dan Tasya tidak ingin melakukan itu parlarrya. Namun jika dia mengatakan ‘ya, maka ini terlalu mendadak baginya. Bagaimana dia bisa menerimanya begitu saja? Rasanya tidak bertanggung jawab

tidak berminat untuk berdiskusi saat itu. Pria itu menatapnya tajam saat

selamanya.” Nando begitu menginginkan Tasya! Dia paham bahwa menempatkan Tasya di posisi yang sulit merupakan hal yang salah, tetapi dia tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Dia ingin

itu gelar yang pantas sebagai istrinya, dan dia ingin

itu turun dari panggung. Dia tidak ingin terus menjadi pusat perhatian. Namun, Nando menolak untuk berdiri dan terus berlutut sambil menatapnya.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255