Bab 159 

“Thisya, tadi kamu kira aku mau mencium Helen?” tanya Llan. Dia penasaran apa yang Tasya pikirkan 

Wanita itu seketika menjaga jarak saat nama ‘Helen‘ atau apa pun yang berkaitan dengannya discbut. Kemudian, Tasya menyeringai. “Kalian berciuman atau tidak, itu urusanmu.” 

Elan tidak berniat membebaskan Tasya cari hukurun atas perilakunya. Jadi, dia terus mendesaknya. “Kalau begitu, kenapa kamu pulang kerja lebih dahulu, mengabaikan teleponku, 

dan memasak makan pedasimiuk mengerjai aku? Kamu cemburu?” 

Kata–katanya inembuat Tasya tertegun lalu tertawa, “Yang benar saja? Aku pulang lebih dahulu karena kukira kalian akan berkencan Jadi, aku menjemput Jodi lebih awal. Selain itu, aku tidak mengangkan telepon karena aku tidak dengar dan aku memasak makanan pedas hari ini karena aku sedang ingin makan yang pedas–pedas. Pak Elan, kamu berpikir yang tidak–tidak!” 

Pria itu terdiam seribu bahasa mendengar jawabannya. 

Tasya tidak ingin bicara lagi dengannya. Begitu menyadari waktu menunjukkan hampir pukul sembilan malaun, dia pun mengusir Elan. “Sudab malam, Pak Elan. Pulanglah.” 

Namun, Elan ingin masih ingin berada di sana sedikit lebih lama lagi. Dia pun bergumam, “Aku baru saja minum obat. Jadi, aku tidak bisa mengemudi sekarang. Aku takut mengantuk saat berkendara.” 

meminta Rey menjempunmu? Minta tolong saja pada pengawal atau asistenmu yang mana saja,” kata Tasya karena tahu ada banyak orang yang bisa

aku istirahat di sini lebih lama setelah jatuh seperti

merah dan dia menjawab pasrah, “Ya sudah. Istirahatlah di

kerjakan. Aku istirahat saja di sini.” Setelah mengatakan itu, Elan menyodorkan cangkir di tangannya. “Maal merepotkan, tetapi bisa

Anak itu tidak tahu apa yang terjadi. Jadi, dia senang sekali melihat

saja tidak. Dia cuma Iclah dan perlu istirahat sebentar,” Tasya

akhirnya, Jodi mencebik sedih dan berjalan ke

itu, Tisya mengajaknya segera tidur. Sebelum kembali ke kamar,

tertidur dalam waktu singkat. Setelah menyelimuti anaknya, Tasya keluar dan melihat pria yang

sudah

mandi dan tidur.

tamu, Tasya melihat kunci mobil Elan

kuncinya tertinggal? Selain kunci, ponsel Elan juga masih tergeletak di sofa. Jangan–jangan dia salah beli obat sampai–sampai Elan jadi linglung dan melupakan kunci mobil serta ponselnya.

tertinggal di

dan memastikan itu memang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255