Ruang Untukmu
Bab 158
Bab 158
“Bukannya kamu menyuruh seseorang untuk memanggilku ke kantormu tadi sore?” Tasya bertanya pada pria di sofa.
Sambil mengerutkan kening, Elan menjawab, “Tidak.”
Tasya segera teringat bahwa Maya–lah yang telah datang untuk menyampaikan pesan itu. Tapi, dari mana dia mendapatkan perintah itu? Ini jelas sudah direncanakan agar membuat situasinya terlihat seperti kebetulan.
Sambil mencibir di lubuk hatinya, Tasya sudah tahu jika ini merupakan salah satu rencana jahat Helen.
Elan masih duduk di sofa saat dia bertanya dengan suara rendahnya yang menggoda. “Apa kamu masih perlu aku untuk menjelaskan lagi semuanya kepadamu?”
Saat mengembalikan ponselnya, Tasya menyadari bahwa kulit pucat pria itu memerah secara tidak wajar. Ditambah dengan dahinya yang dibasahi keringat, Elan yang biasanya tampak tegas tampak agak lemah di bawah cahaya lampu.
“A–apa kamu baik–baik saja?” Tasya bertanya dengan rasa bersalah. Jangan bilang kalau ini karena makanan pedas malam ini!
“Perutku sakit.” Elan memegangi perutnya dengan tangannya yang besar, lalu dia menambahkan dengan susah payah, “Tapi tidak apa–apa, kok. Sakitnya masih bisa ditahan.”
panik sambil buru–buru bertanya, “Apa rasanya sangat sakit? Apa kamu mau pergi ke rumah sakit. Kalau kamu punya masalah dengan perutmu, kenapa tadi kamu memakan semua makanan pedas itu? Kamu bisa saja memberitahuku! Kenapa kamu sebodoh itu?!”
dan tidak bisa berpikir jernih sambil menyalahkan dirinya dan pria itu karena
Tasya. Elan terkekeh setelah mengagumi pemandangan di hadapannya ini untuk beberapa saat “Mana mungkin kamu akan memaafkanku kalau aku
salahnya karena dia telah sengaja membuat semua makanan
sekarang? Apa kita harus
apotek di pintu masuk kawasan apartemen, jadi belikan saja aku obat sakit perut di sana. Setelah mengatakan itu, Elan memberikan gelas kosong padanya. Dan aku mau minta tolong untuk mengarnbulkanku segelas air hangat
gelas tersebut dengan air batuan dan memberikannya kepada Elan, Tasya kemudian bergepas
lift, dia sangat menyesali tindakannya. Aku seharusnya tidak mengerjainya seperti ini! Mana mungkin
tetapi, hal tersebut tidak terlihat karena dia merawat
aku bisa meminta Roy untuk datang dan
membuka pintu, dia melihat pemandangan Elan yang sedang memegangi perutnya. Pria itu tampak
sudah membelikan obat untukmu. Ini minunilah dua butir.” Setelah berkata demikian,
instruksi sebenarnya adalah meminumn uga butirjadi dia mengeluarkan tiga butir pil sebelum memberikannya kepada Elan Minun saja dulu! Kalau obatnya benar benar
pria itu berbaring di sofa dan berkata, “Tidak perlu.
dari apotek. Melihatnya dengan cermat, Elan diam–diam merasa cukup gumbira di dalam hatinya karena wanita itu menunjukkan perhatian seperti itu
Read Ruang Untukmu Bab 158
Read Novel Ruang Untukmu $BabTitle
The Ruang Untukmu series by Novelxo.com has been updated to chapter Bab 158 .
In Bab 158 of the ARuang Untukmu series, Stabbed in the back by her half-sister and best friend, Tasya Merian's innocence was snatched away one fateful night by a mysterious man. He was later kicked out. The place he calls home Five years later, Tasya, now a successful jewelry designer, has the surprise of her life when a handsome man breaks into her life and proposes marriage. with her and raise her son for her sake... Will this Bab 158 author Novelxo.com mention any details. Follow Bab 158 and the latest episodes of this series at Novelxo.com.
Ruang Untukmu Bab 158
Novel Ruang Untukmu $BabTitle