Bab 157 

Setelah berkendara selama sepuluh menit, mereka dibeli apartemen Tosyal Sciclalı mobilnya berhenti, Tasya memberikan kunci kepada Elan seraya berkata, “Pergi duluan saja dan antar Jodi pulang. Aku akan belanja bahan bahan makanannya sendirian.” 

Setelah menerima kunci tersebut, blan menggandeng tangan Jodi dan berjalan ke pintu masuk apartemen 

Pada toko swalayan di sebelah gelung partemen, Tasya sedang memilih sayuran sampai dia mclihat cabu hijau. Dia tiba tiba ingin menyantap daging sapi lumis, serta paprika panggang dan 

ikan kakap putih. 

Kecuali telur kukus putranya yang tidak pedas, lidogan lainnya malam ini akan penuh rasa, dengan cabai sebagai teman utama hidangan malam ini. Satu Satunya masalah satini acaulah wanita itu tidak tahu apakah Clan yang kejam akan menyukainyit atau tidak, walaupun dia sendiri akan sangat menikmatinya. 

Setelah selesai berbelanja, Tasya, yang sedang memiliki suasana hati yang baik, juga membeli beberapa buah–buahan dalam perjalanan pulang Sesampainya di rumalı, dia melihat Elan sedang memainkan balok mainan bersama jodi. Saat Tasya meletakkan buah–buahan yang sudah dicuci di atas meja, dia melihat bahwa pria itu mini dari gelasnya lagi. 

Merasa jengkel, Tasya kemudian menyalahkan dirinya sendiri karena lupa membeli gelas sekali pakai. 

“Aku akan memasak sekarang” Setelah berkata demikian, wanita itu pergi ke dapur. 

salu jam, wanita itu menyajikan hidangan di atas meja, dan semua masakannya tampak diwarnai warna hijau dan merah dari cabai. Aroma cabai yang

yang sedang duduk di

mereka semua kemudian mulai makan ketika Jodi bergumam dengan cemberut, “Semua hidangan malam ini

padanya, “Itu karena mama suka makanan

Jodi bertanya dengan penasaran sambil memiringkan

itu menjawab sambil tersenyum, “Ya, Om

melanjutkan dengan menyajikan dan paprika panggang kepada Llan “Kalau begitu, ambillah sesuka Anda, Pak

bergerak naik turum, dengan jelas menunjukkan bahwa ini di

“Makanlah!” Thisya mendesak. 

ini mengamatinya dengan cermat, Elan tidak punya pilihan selain menggigit paprika panggangnya. Walaupun dia jelas terpengaruh oleh rasa pedasnya, pria itu

besar ikan ke piring Elan dan bergumam,

dan ingin membalasnya, Elan tidak menolaknya. Sebaliknyil,

ini. Tosyal, yang menyukai makanan pedas, jelas

pria itu tampak seperti sedang mabuk. Karena lapisan tipis keringat yang membasahi dahinya, tampak jelas

pedas dari hidangannya, malan itu dia mendapat dua porsi telur kukus. Sciclal Tasya

kemudian disambut oleh pemandangan Elan yang menenggak air dari gelasnya, jelas

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255