“Aku dalang.” Suara Nando terdengar dari interkom video.

Tasya dengan cepat bergerak untuk memblokir kamcra dan menyilangkan tangannya. Dia mulai berpikir bagaimana dia akan menjclaskan kepada Nando. Sungguh, berada di situasi sulit karena ulah Elan membuatnya frustasi.

Terdengar suara bip saat pintu dibuka. Elan meletakkan tangannya di kenop pintu dan ingin melangkah masuk. Namun, ketika melihat wanita dibelakangnya memunggunginya, dia mengangkat alis dan bertanya, “Apa kamu tidak masuk?”

“Duluan saja. Aku ingin menelepon dulu,” kata Tasya sambil mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor. Namun, Elan langsung mengambil ponselnya.

“Ikut denganku,” kata Elan dengan nada memerintah.

“Kembalikan ponselku, Elan,” tuntut Tasya tak percaya.

Namun, Elan tetap masuk ke rumah itu dengan membawa ponselnya. Awalnya, Tasya berencana untuk berlama-lama di pintu depan agar terlihat mereka datang terpisah, tetapi mengingat teleponnya ada bersama Elan, tidak ada gunanya berpura-pura.

Oleh karena itu, dia mengikuti.Elan memasuki vila berdinding kaca yang indah itu.

langsung berjalan ke lantai bawah. Ketika dia melihat ada pria dan wanita di ruang tamunya, dia terkejut. Elan?

Elan di interkom video bersama sosok seorang wanita yang membelakangi kamera. Nando mengira wanita itu adalah asisten Elan atau

bertemu di depan rumahmu, jadi kami memutuskan untuk masuk bersama.

“Itu saja?” tanya Nando.

tadi malam dan aku mabuk, jadi aku

saat dirinya melemparkan tatapan mematikan pada Elan. Pria ini benar-benar tidak berpikir bagaimana perkataannya bisa berpengaruh besar

saat. Kemudian, dia menatap Tasya tidak percaya. “Kenapa kamu tidak memberitahuku tentang pesta ayahmu? Seharusnya aku pergi dan merayakannya juga,

perayaan kecil,” Tasya menjelaskan sambil mengalihkan pandangannya dengan rasa

sebentar lagi dia bangun,” kata Nando. Kemudian, dia menatap mata Elan,

seraya berkata, “Terima kasih telah menjaga

mabuk dan tidur di tempat Tasya. Dia memandang sepupunya ini dengan tatapan berbeda karena hanya pria yang bisa mengerti apa yang dipikirkan pria lain. Elan pasti sudah mengatur

lalu menatap Elan dengan tatapan tajam

terlalu memikirkan hal ini. Dia hanya berpikir mereka berdua

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255