Ruang Untukmu 

5 mutiara 

Bab 219 

Dada Elan terasa sesak saat mendengar perkataan Uclen. Jadi, Tasya benar–benar diusir dari rumah, ya? Apa karena itu dia pergi ke luar negeri sclama lima tahun? 

Tapi Elan yakin alasan Tasya melahirkan jodi adalah karena anak itu mengurangi rasa sakit yang dirasakan Tasya. Jodi seperti obat bagi Tasya, membuatnya merasa lega dari apa yang dia alami. Dan anak itu juga membutuhkan cinta dan rasa sayang. Dan sekarang adalah tugasnya untuk melakukan itu. 

Saat itu, makanan yang mereka pesan pun datang. Helen sangat menunggu–nunggu makan malam ini karena dia yang memilih menunya. Tapi, sekarang dia merasa seperti sedang makan lilin! Siapa yang mengira kalau Elan mengajaknya makan malam hanya untuk membicarakan masa lalu Tasya? Pada akhirnya, pikiran Elan hanya melulu soal Tasya. 

“Elan, Tasya memang orang yang baik. Kalau bukan karena kejadian itu, dia pasti sudah hidup bahagia.” ujar Helen sambil memasang senyuman palsu di wajahnya untuk Elan. 

Tapi, Elan masih tenggelam dalam pikirannya. Setelah mendengar perkataan Helen, dia menganggukkan kepalanya setuju. Sekarang kehidupan Tasya berhubungan dengannya. Dia akan memberikan kehidupan yang bahagia pada Tasya. 

Lalu, Helen teringat sesuatu dan bertanya dengan malu–malu, “Omong–omong, Elan, apakah Tasya pernah bertanya tentang hubungan kita?” 

diantara kita berdua adalah sebuah kesalahan. Tanpa sadar, aku sudah menyakitimu malam

Sungguh. Aku memang sudah menderita selama lima tahun, tapi setelah mengenalmu, masa–masa penderitaan itu menjadi kenangan manis,” ujar Helen berusaha menunjukkan rasa cintanya pada

yang Helen rasakan. “Sebaiknya kamu tidak perlu mengingat–ingat kejadian malam itu, karena kamu akan semakin terluka nanti.”

kepalanya. Dia ingin sekali mengalami kebahagiaan itu sekali lagi. “Elan, aku... Kapanpun

layar ponsel Elan untuk mencari tahu siapa

emosi Ingin sekali dia membunuh pelac*r satu itu!

telepon Tasya dan berdiri dari kursinya. “Aku angkat

Helen sambil menahan

Elan pergi ke ruangan sepi di sampingnya dan menjawab telepon

tenang. “Halo?” 

bermain bersamaku di lantai satu. Kenapa belum datang juga?!” suara bocah kecil terdengar di ujung

Aku akan datang

Elan akan datang?”

sangat menyukai

akan menunggu!“.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255