Ruang Untukmu Bab 262

Bab 262 "Tasya, kalau kamu kesulitan dalam pekerjaanmu, jangan ragu untuk memberitahu Elan. Ganggu saja dia. Kalau dia tidak mau membantumu, beritahu aku.

Aku akan memarahinya." Nando sangat senang kalau membuat sepupunya itu kelabakan.

Tasya hanya tertawa.

"Tidak perlu.

Pekerjaanku tidak sampai membutuhkan bantuannya." "Aku tidak hanya membicarakan tentang proyek yang kamu kerjakan.

Kamu kan juga punya rekan kerja.

Minta saja pada Elan untuk memecat siapapun yang kamu bench" ujar Nando.

Dia tidak mau kalau Tasya sampai kesulitan saat bekerja.

"Ayolah, Nando.

Kantor itu tempat untuk bekerja, aku tidak perlu mengganggu orang lain." Ujar Tasya sambil melambaikan tangannya.

Tiba-tiba saja, ponselnya berdering dan jantungnya berdegup kencang saai dia melihat nama orang yang meneleponnya.

Orang itu adalah Elan.

kamu angkat? Siapa yang telepon?" “Pak Elan," ujar

"Berikan ponselmu padaku.

saja yang mengangkatnya." Setelah itu, Nando

"Hei.

Nando...

Tasya berdegup kencang saat Nando merebut ponselnya, karena dia

kalau dia

"Hai, Elan.

tidak bisa mengangkat telepon

denganku saja." "Kenapa kalian sedang bersama?"

cinta Tasya, tapi dia

takut kalau aku

Jantung Tasya berdegup kencang.

perkataan Elan tadi terlintas di

laki-laki di mobil itu benar-benar anak buah Lukman? Apakah Lukman memang berencana untuk membalas dendam pada Ayahnya

Tasya bergegas masuk ke lobi dan masuk ke dalam

angka

lift, Tasya segera masuk ke

dia bertanya

"Apakah Pak Elan ada?"

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255