Ruang Untukmu Bab 268

Leave a Comment / Ruang Untukmu / By Admin 01

Bab 268 Elsa berbicara dengan emosi dan Helen pun juga marah saat mendengar perkataan Elsa. Dia marah sekaligus takut kalau Tasya akan pindah ke rumah Elan dengan alasan untuk bersembunyi dari bahaya yang datang.

Helen mengira dia bisa mengancam Tasya, tapi ternyata Tasya tidak peduli pada ancamannya.

Kalau bukan karena Elsa yang memberitahunya, dia tidak akan tahu kalau Tasya sekarang tinggal bersama Elan dan bisa dekat dengannya setiap hari, 24 jam! "Dengar, Helen, bagaimana kalau Tasya nanti menikah dengan Elan? Apakah dia akan balas dendam pada kita berdua?" Suara Elsa menyadarkan Helen yang tenggelam dalam kemarahannya.

"Tentu saja, Elsa.

Kalau dia berkuasa, kita tidak akan bisa hidup tenang! Kalau itu terjadi, dia pasti akan menghancurkan kita dan kita akan hidup menderita selamanya!" tegas Helen yang berusaha untuk semakin memanas-manasi ketakutan Elsa agar dia bisa mencari jalan keluar untuk masalah ini.

"Lalu kita harus bagaimana, Helen?" Setelah itu Elsa berkata, "Apa kamu tahu, Ayahku akan menjadikan Tasya dan anaknya sebagai pewaris perusahaan Ayah tanpa memberi tahuku dan Ibuku! Kami tidak akan mendapatkan apa-apa!" Mendengar ini, Helen berkata, "Elsa, kamu dan Ibumu harus berhati-hati dengan Tasya.

Bisa saja ini bukan rencana Ayahmu.

Tapi Tasya yang merencanakan semua ini agar Ayahmu memberikan perusahaan padanya." "Akujuga berpikir begitu.

Kalau tidak, kenapa Ayah mau mewariskan perusahaan pada si anj*ng itu?” Elsa benar-benar naif, dia begitu saja percaya pada perkataan Helen.

kalau Tasya pindah ke rumah Elan?" "lya! Ayahku sendiri yang cerita." Elsa merasa sangat jengkel sampai tubuhnya terasa seperti sedang terbakar! Helen mencengkram

Rasa takut memenuhi dirinya.

memang ditakdirkan untuk bersama? Tidak, dia harus merubah takdir ini! Dia harus bisa menikah

dia pasti akan membuat Helen menghilang

Sementara itu di rumah

tempat baru baginya atau karena pemandangan di sekitar rumah yang

khawatir kalau

membuka pintu kamarnya dan keluar

kamar Jodi, dia melihat sesosok laki-laki tinggi

ingin berteriak tapi tangan besar laki-laki itu menutup

tidur berwarna kelabu, pakaian bagian atasnya

cahaya lampu, dada Elan yang

dengan panik dan wajah

Elan ada di kamar anaknya tengah malam begini? Elan hanya bergumam, "Husshh....", lalu melepaskan tangannya dari mulut

lalu mengajak

kamu ada di kamar Jodi?” "Aku khawatir jodi terbangun saat

datang untuk mengeceknya," jawab Elan lirih, sambil menatap Tasya yang juga sedang memakai

akan berpapasan dengan Elan

sedang mengenakan pakaian tidur dari bahan sutra yang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255