Ruang Untukmu Bab 269

Leave a Comment / Ruang Untukmu / By Admin 01

Bab 269 Tatapan Elan begitu menggoda dan membuat Tasya terlena untuk sesaat.

Tasya seolah terjebak dalam tatapan itu dan tidak mau mengalihkan pandangannya.

Tapi, saat itu, Elan menyentuh wajah cantik Tasya dengan tangannya.

"Nona Tasya, ini malam yang indah.

Sayang sekali kalau kita tidak melakukan sesuatu yang romantis." Sekarang, Tasya ada dalam pelukan Elan, terlena dalam wangi tubuhnya.

Dia tersihir dengan tatapan Elan yang membara, entah kenapa membuatnya sedikit tenang.

Tasya berusaha untuk menyadarkan dirinya dan mencoba untuk mendorong Elan menjauh.

Tapi sedetik kemudian, laki-laki itu menundukkan tatapannya dan mencegah Tasya pergi.

Tiba-tiba Elan menciumnya, mengulum bibirnya, dan merasakan manisnya ciuman Tasya.

Ini mengerikan! begitu pikir Tasya.

Tapi, entah kenapa dia merasa bimbang.

Saat dia mendorong tubuh Elan, sebenarnya dia tidak benar-benar mendorongnya menjauh.

Apa yang terjadi? Tasya hanya bisa merutuk keraguan dalam dirinya, makanya laki-laki itu menganggapnya sebagai mangsa yang lemah! Makanya dia memanfaatkan kesempatan di lorong tengah malam ini.

Tapi, ciuman Elan bukan ciuman yang Tasya benci.

Tasya merasakan sensasi yang luar biasa dan

membuat gairahnya terbangun! Ciuman itu seperti

tipis, salah satu bagian dari tubuh laki-laki itu membuat

hanya mengizinkan satu ciuman saja, dan kalau lebih dari itu,

"Sekarang sudah malam...

diri dari pelukan Elan, dan

dan memunggungi Elan, seolah menunjukkan kalau dia tidak

Elan tidak mau memaksanya.

hanya mendekat dan berbisik di telinga

kita lakukan malam ini, aku

berani memimpikan hal seperti itu? Ketika dia berbalik. Elan

aura Elan

kalimat itu saja, sudah bisa membuat wajah Tasya

di tempat tidur, kepalanya

dia memejamkan matanya, seketika

tubuhnya seketika

tertidur dengan kepala pusing dan dia tidak bisa membedakan

bagaimana, wajahnya terus

dan

bergegas beranjak dari tempat tidur dan

turun ke bawah dan menyiapkan sarapan bersama pelayan, sedangkan Jodi dan Elan

rumput yang ada di halaman, dan saat dia sudah bermain bola, dia bisa main disana

melihat anak laki-lakinya bermain

kopi sambil melihat anaknya

momen paling membahagiakan

tertuju pada sosok

dengan atasan berwarna

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255