Ruang Untukmu Bab 273

Leave a Comment / Ruang Untukmu / By Admin 01

Bab 273 "Apa ada beberapa bagian desain yang ingin diubah?" tanya Tasya.

"Tidak ada. Konsep ini sudah bagus. Kirimkan pada Felly untuk segera dibuat." Ujar Elan sambil meletakkan kertas desainnya.

Dia melihat tumpukan kertas di meja Tasya.

"Apalagi yang sedang kamu kerjakan?" "Hmm...

T-Tidak ada,” ujar Tasya tergagap sambil berjalan ke arah jendela dan membukanya.

Lagipula, dia ingin merasakan udara segar menyentuh wajahnya.

Tapi, bukan udara semilir yang masuk, melainkan angin kencang yang masuk ke dalam ruangan yang membuat tumpukan kertas di mejanya berterbangan, kecuali kertas kertas yang ditempel di meja.

"Aduh!" Tasya panik dan buru-buru memunguti kertas-kertas yang berceceran.

Tapi lagi-lagi angin menerbangkannya dan membuatnya berserakan lagi.

Hal ini membuat Elan merasa geli.

Saat itu, dia menyadari ada selembar kertas yang terbang ke arah kakinya, jadi dia mengulurkan tangan untuk mengambilnya.

Saat Tasya berusaha memunguti kertas kertas itu sambil mencari kertas yang dia tidak ingin Elan melihatnya.

dia cari sudah ada di

seru Tasya sambil merebut kertas itu, tapi Elan

belum sempat melihat isi kertas itu, sikap Tasya justru semakin membuat

berusaha merebut kertas itu

melihat isi kertas itu, matanya terpaku pada sosok yang sedang di gambar

dia tahu, kenapa Tasya ingin merebut kertas

pun mengembalikan gambar

"Ini, ambillah."

"Jangan berpikiryang macam-macam.

memegang kertas itu erat-erat, tapi pipinya

tersenyum simpul dan

kamu sedang

Aku cuma...

melatih kemampuan menggambarku, dan karena kamu tampan, jadi wajahmu cocok untuk

Tasya terbata-bata

menurutmu aku ini tampan?" tanya Elan sambil menyilangkan tangan di dadanya, lalu

memang tampan karena

tapi kenapa kamu tidak menggambarnya?" tanya Elan sambil tersenyum, seolah

terjebak, dia akhirnya mengakui dan berkata, "lya,

Aku suka menggambarmu.

suka gambar itu, ambil saja." "Aku sangat suka, kalau begitu aku akan menyimpannya! Aku akan menggantungnya di kamarku." Ujar Elan sambil mengambil kertas

akan menyimpannya dengan baik sebagai ungkapan rasa percayaku pada niat baikmu itu." Tasya

Elan yang terlalu narsis, meskipun dia sudah memberitahunya kalau dia menggambar Elan hanya

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255