Ruang Untukmu 

Bab 304 

Mata Elan perlahan-lahan menggelap saat dia mendengarkan Tasya yang melemparkannya kepada wanita lain dengan murah hati. Dengan menyilangkan tangannya, pria itu menatapnya dan bertanya, “Kamu tadi mengatakan apa?”

SI wanita segera kehilangan semangat juangnya dan mulai berbicara dengna terbata-bata, “Aku hanya melakukan ini untuk kebaikanmu sendiri! Kamu membutuhkan seorang wanita, dan kebetulan, Nona Alanna menyukaimu-”

“Aku memang membutuhkan seorang wanita,” sela si pria tanpa tergesa-gesa.

“Namun, kamu satu-satunya wanita yang kuinginkan.”

Elan kemudian perlahan mendekati Tasya dan akhirnya berhenti di hadapan wanita itu dan berujar, “Cepat dan serahkan dirimu kepadaku kalau kamu memang memedulikanku.”

Tasya tanpa sadar menegang dan dia hanya tertawa malu saat dia memberi tahu pria itu, “Aku harap kamu bersenang-senang malam ini.”

Namun, si pria masih terlihat agak tidak senang.

Ketika Elan berbalik pergi, dia melemparkan kata-kata ini dengan santai, “Aku akan datang dan mencarimu nanti”.

“Oh, kamu tidak harus-“

belakangnya. Wanita itu duduk di kursinya. Dia sudah tidak berminat untuk bekerja sejak awal, tetapi kepalanya tidak seberantakan ini setelah

dan dia mengangkat teleponnya setelah melihat kalau itu dari Frans

kamu punya waktu malam

“Ya! Ada apa, Ayah?”

kamu makan malam dengan Romi malam ini. Dia mau memberitahumu

apa terjadi sesuatu dengan perusahannya?” tanya Tasya

kalau begitu. Romi sudah memesan meja di restoran. Ayah akan pergi

yang samar-samar, wanita itu baru saja mau mengatakan sesuatu, tetapi teleponnya

kalau semakin keras kita mencoba memaksakan perjodohan ini?‘ Tasya membatin sambil

ketika pria tua itu memberi tahu kalau dia sedang menunggu untuk menjemput Jodi di ujung jalan. Begitu

kepada kakeknya dengan aman, Frans meyakinkannya, “Serahkan Jodi kepadaku. Kalian anak-anak

pergi!”

kenapa kita

Kalian berdua bisa pergi sekarang! Biarkan Romi berbicara denganmu tentang

membuka pintu kursi penumpang dan dia mengundang Tasya sambil tersenyum dan

punya pilihan selain menerima pengaturan perjodohan oleh sang ayah, wanita itu berkata kepada Frans, “Ayah, Ayah bisa

aku mengerti,” kata pria yang lebih tua itu melambai

mulai merasa agak sadar diri tatkala dia dan Romi duduk di

kata Tasya

membantu ayah

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255