Ruang Untukmu 

Bab 326 

Elan menurunkan tubuhnya hingga wajahnya hanya berjarak kurang dari 5 cm dari Tasya sebelum dia berkata dengan suara pelan, “Aku salah, Tasya. Bisakah kamu memaafkanku? Aku tidak menyukai Alanna. Aku menyukaimu.”

“Kamu berbohong …” Tasya membantah dengan menggertakan giginya, mata merahnya memelotot padanya.

Kemudian, Elan memegang wajahnya di antara telapak tangannya. “Aku tidak berbohong.” Suaranya terdengar sangat tulus.

Tasya perlahan mengedipkan mata pada Elan. Melihat fitur tampan di wajahnya, Tasya mau tidak mau mengakui alasan mengapa sangat banyak wanita jatuh cinta padanya. Elan memiliki wajah yang tidak membosankan bahkan setelah melihatnya setiap hari.

Tatapan yang terpesona di matanya membuat napas Elan menjadi lebih cepat saat dia menatapnya. Tatapannya kemudian jatuh ke bibir merah muda dan cemberutnya yang sedikit bergetar. Bibirnya tampak seperti diam-diam mengundangnya untuk menempelkan bibirnya di bibir Tasya.

Pengendalian diri dan akal sehat yang selalu dia banggakan menghilang dalam sekejap. Elan tidak ingin menahan lebih lama lagi dan dia mulai mendengarkan hatinya saat dia perlahan-lahan membungkuk. Tasya dengan bingung berkedip padanya sebelum tiba-tiba rasa tidak nyaman di perutnya muncul dan dia tersedak.

mulai memuntahkan makan malamnya

dengan lembut punggungnya untuk

ketika dia bertanya-tanya apakah Elan secara visual sangat tidak menarik sehingga Tasya

tempat tidur. Tasya muntah sangat banyak sehingga dia mengosongkan

dan menelepon resepsionis untuk memberi tahu mereka agar

lain siap untuk mereka

kamar, dan mereka hanya bisa diam-diam berseru tentang betapa tampannya. Elan tampak seperti aktor protagonis dari suatu

kamar mandi besar di presidensial suite sebelum dia membawa Tasya di

jika dia berendam dalam air hangat dan setelah itu terbaring di ranjang empuk. Tasya

di sofa dan menatap Tasya. Meskipun Tasya ditutupi dengan selimut, dia masih

kurang tidur malam ini. Alanna tidak hanya gagal merayu Elan, dia juga cukup bodoh telah mengungkapkan

haus sehingga dia memanggil siapa pun yang ada.

dia berjalan ke tempat tidur. Setelah mendengar apa yang diinginkannya, Elan dengan cepat membawa segelas

pelukan hangatnya saat Tasya melingkarkan lengannya

membelai rambutnya yang panjang sebelum dia

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255