Ruang Untukmu 

Bab 377 

“Baiklah! Aku tidak akan memberitahunya apapun lagi. Oh iya, Helen, akhir-akhir ini kamu kemana saja?”

“Ada sesuatu yang terjadi, jadi aku pergi liburan ke luar negeri. Oh iya, kalau Elan nanti bertanya padamu lagi, jangan memberitahunya terlalu banyak hal. Dan, cobalah untuk menjauhkan Elan dari Tasya. Kalau tidak, nanti kalau Tasya sudah jadi Nyonya Elan, kita berdua dalam masalah.”

“Aku tahu! Sekarang, setiap hari Tasya menggoda Elan dengan segala cara yang dia bisa. Aku sudah putus asa tidak tahu harus berbuat apa, jadi cepatlah pulang, Helen! Kita bisa menghancurkannya bersama.”

“Aku baru pulang tiga bulan lagi. Cobalah untuk bertahan. Dan kalau Elan mengunjungimu lagi, jangan sampai keceplosan membicarakan insiden malam itu. Jangan katakan apapun,” ujar Helen.

Elsa mulai takut dengan konsekuensinya. Dia berkata dengan ragu-ragu, “Baiklah, aku tidak akan mengatakan apapun lagi lain kali.”

Setelah menutup teleponnya dengan Elsa, Helen berbaring di tempat tidur dengan tatapan nanar dan mata bengkak. Untungnya, dia sudah memperkirakan apa yang akan dilakukan Elan, jadi dia sudah menyuap seseorang di Kelab Malam Retro untuk membakar ruangan server data yang ada di gudang.

Tidak peduli seberapa berkuasa Elan, dia tidak akan bisa mengembalikan data yang sudah hilang. Apalagi, yang tersimpan cuma data itu saja.

Ditambah lagi, lima tahun adalah waktu yang sangat lama. Tidak mungkin ada orang yang ingat kejadian lima tahun lalu.

petugas penjaga itu

bergegas ke rumah si petugas penjaga. Rumahnya

dulu apakah petugas penjaga itu memang tinggal di rumah itu, jadi dia terus mengawasi di luar sampai

itu akan keluar pagi-pagi untuk belanja kebutuhan

sepeda tiba-tiba melintas di depannya. Sepeda itu berhenti di depannya. Ketika Roy membuka matanya, dia melihat wajah yang familiar. Itu adalah si petugas penjaga yang sedang dia

Hermawan.

pukul 02.00 pagi, dan Andi sepertinya sedang

bergegas membuka pintu mobil dan berjalan mendekati laki-laki itu. Roy

“S-Siapa kamu?”

membagi-bagikan hadiah, cepat kemari dan ambil hadiahmu. Hadiahnya ada

rakus, jadi ketika dia mendengar kalau ada bagi-bagi hadiah, dia bergegas mendekati mobil. Aku dapat hadiah

meraih sebuah tongkat panjang dan tajam, dan mengarahkannya

ruangan server data di Kelab Malam

yang ada di pinggangnya adalah sebuah pisau.

pertanyaannya. Apa kamu sengaja membakar ruang

itu semakin ditekan ke pinggangnya, jadi dia langsung mengatakan apa yang terjadi saat itu. “Tolong ampuni aku! Aku tidak bermaksud melakukan itu. Seseorang

hal seperti itu. Dia

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255