Ruang Untukmu 

Bab 378 

Penyelidikannya pada Andi tidak menghasilkan apa–apa. Roy pun memberinya uang empat ratus juta meskipun dia sama sekali tidak layak mendapatkan uang ini. 

Keesokan harinya, Tasya masih terlelap saat dia mendengar suara anak laki–lakinya sedang berbicara dengan seorang laki–laki. Dia segera menyingkirkan selimutnya dan keluar menuju lorong. Ternyata Elan sedang bermain rubik dengan Jodi di sofa. 

“Mama, Om Elan membelikan kita sarapan. Ayo makan!” ujar Jodi pada Tasya. 

Tasya melihat sarapan sudah disiapkan di meja. “Baiklah, Mama mandi dulu sebelum makan.” 

Elan harus pergi setelah sarapan karena ada sesuatu yang harus dia lakukan dan Roy datang menjemputnya. Saat mereka berdiri di depan pintu, Elan berkata dengan lirih, “Telepon aku kalau terjadi sesuatu.” 

“Pak Roy, tolong jaga dia dan jangan antarkan dia ke rumahku lagi.” Ujar Tasya pada Roy. Dla mengabaikan Elan. 

Elan terdiam. Apakah dia tidak bisa mengerti perasaanku

“Nona Tasya, setelah menghabiskan malam di rumah Nona, Pak Elan sepertinya sudah merasa lebih baik.” 

ganggu aku lagi.” Setelah itu, Tasya menutup pintu sambil berusaha untuk mengalihkan pandangannya dari Elan.

Elan tentang hasil penyelidikannya kemarin malam. Mendengar laporan dari Roy, Elan mengernyitkan

kebakaran ruangan server data itu berhubungan dengan insiden Nona Tasya lima tahun

punya

menghapus nomor teleponnya dari ponsel Andi, tapi perusahaan telekomunikasi pasti masih punya catatan nomornya. Saya akan berbicara pada Andi lagi dan akan melanjutkan penyelidikan ini setelah mendapatkan

ide Roy. “Antar

 

Neneknya benar–benar mengancain Walikota demi menyelamatkan dirinya, itu berarti keluarga Prapanca tidak bisa membalas budi keluarga Merian dengan uang ataupun

mengenakan mantel merah sambil duduk di sebuah kursi lama. Tatapan matanya masih sama seperti dulu, tampak cerdas dan

tentang penculikan Tasya yang dilakukan Rully. Mendengar jau, Hana terkejut dan marah. “Beraninya dia melakukan hal seperti itu?”

saya.” Elan sangat yakin kalau Rully

tidak bisa mendapatkan bukti. Dua pelakunya sudah mati di tempat kejadian,” ujar Hana

bicarakan. Saya minta maaf karena sudah tidak sopan, tapi saya ingin

terkejut. Bagaimana kamu bisa

kalau saya tidak selamat?” tanya Elan, berusaha bertanya dengan

semua yang Hana lakukan adalah demi menyelamatkan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255