Ruang Untukmu 

Bab 394

Setelah aklumya menemukan konsep pertamanya, Tasya meletakkannya di atas meja dan berkata, “Ini adalah konsep pertamaku, tetapi tidak bisa digunakan sebagai barang bukti untuk menunjukkan bahwa aku tidak menjiplak.”

Waktu dan tanggal perusahaan dinilai berdasarkan tanggal saat karya dimasukkan ke dalarn sistem. Jelas, Safira lebih unggul dalam hal ini.

“Aku percaya kamu.” Elan menatapnya dengan keyakinan mutlak.

Tasya tersedak mendengarnya, lalu tersenyum kecut. “Apakah kamu benar-benar begitu percaya padaku?”

“Siapa lagi yang harus kupercaya bila pada kekasih hatiku saja aku tidak percaya?” Sorot mata Elan dipenuhi ketegasan.

Elan menyebabkannya tidak bisa berkata-kata, dan Tasya menghindari tatapannya. Walaupun begitu, kata-kata Elan telah memberi dorongan keyakinan padanya.

“Terima kasih. Sekarang, aku ingin menyelidiki kasus ini sampai ke dasarnya dan menemukan siapa yang sudah membocorkan sketsaku ke Safira.” Setelah itu, dia memandangi sketsanya.

satu sketsa kesukaannya, tetapi sekarang, Safira telah mengklaim karya itu sebagai milik mereka dan bahkan

beri dia pelajaran.” Wajah Elan berubah muram. Orang itu mungkin ingin segera mati karena telah berani menyentuh

mendongak, Elan melanjutkan, “Dan juga, Safira akan

Tasya benar-benar kehabisan kata-kata.

memiliki firasat sebentar lagi

laki-laki tangguh. Mari kita selidiki lebih dulu!” Tasya memutuskan untuk memeriksa rekaman CCTV

keamanan tidak berani menolak permintaan Tasya, lalu mengirim rekaman tanggal yang dimintanya ke laptopnya. Setelah itu, Elan dan Felly menemani Tasya

itu, Alisa mulai panik di ruang kerjanya. Dia tidak menyangka Elan benar-benar akan turun tangan, dan ini membuatnya

Terlebih lagi, dia memiliki lusinan pengacara handal. Dan jika Tasya digugat, barisan pengacaranya pasti sanggup memenangkan kasus

seperti ini, Tasya pasti tidak

dia duduk di depan laptopnya sambil

mengernyit sangat dalam, dan udak berkedip. “Apakah kamu punya musuh di kantor? Atau, ada

pikiran Tasy-Alisa dan Alanna. Dua orang ini memang secara terang-terangan memusuhinya. Namun, dia udak bisa mengesampingkan kemungkinan seseorang telah menggunakan

Kita akan bicara setelah aku selesai melihat rekaman ini.” Tasya mengamati rekaman CCTV adegan demi adegan, mempercepat dan memperlambat rekamannya dan menit ke

kamu kembali melanjutkan pekerjaanmu, Direktur Erman. Biar aku yang menemaninya.” Elan menarik kursi dan duduk di sebelah Tasya. Dia memutuskan untuk mengabaikan pekerjaan pentingnya

tangani ini sendiri.” Tasya juga

akan menonton rekamannya bersamamu.” Elan tidak pergi ke mana-mana. Bagaimanapun

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255