Ruang Untukmu 

Bab 393 

Tasya terdiam di tempat duduknya.

“Menurutku lebih baik kamu tidak meminta Pak Elan untuk menyelamatkanmu, karena justru hanya akan memperburuk keadaan. Lebih baik kamu cepat-cepat meminta maaf dan mengganti rugi Safira demi menyelamatkan perusahaan kita dari kerugian yang lebih besar lagi,” Alisa mengingatkannya.

Tentu saja, Tasya tidak ingin Elan terlibat dalam masalah ini. Walaupun sangat yakin kalau mereka tidak akan mendapatkan apa-apa darinya, Tasya juga tidak ingin menjadi panik.

“Kenapa harus meminta maaf padahal aku tidak pernah menjiplak karya mereka? Yang harus meminta maaf adalah Safira.” Tasya mendongak dan menatap Alisa dengan ketus.

Alisa merasa tersenul mendengarnya. “Jadi kamu masih ingin bersikap keras kepala, Tasya? Kamu sudah menjadi lelucon di industri ini. Apakah kamu baru akan meminta maaf setelah menghancurkan reputasi Jewelia? Aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan masa depan perusahaan!”

Satu-satunya pilihan Tasya adalah meminta maaf.

Tasya berdiri dan berkata dengan tegas, “Aku tidak akan meminta maaf sampai aku tahu pasti dasar permasalahan ini.”

Alisa hanya bisa tersentak dan menggertaknya, “Hanya karena Pak Elan menyukaimu bukan berarti bisa bersikap sesukamu, kamu tahu itu. Sungguh memalukan, kamu sudah menjiplak. Apakah kamu mau membesarkan masalah ini?!”

Siapapun bisa menyimpulkan melalui wajah

bertemu dengan orang yang

itu, dia melototi Tasya dan berkata, “Baiklah, aku tidak sabar melihat seperti apa

dalam ruang kerjanya. Safira mendatangi Tasya dengan kekuatan penuh, dan menempatkannya di posisi tidak menguntungkan. Dengan begitu, dia

terdengar dari

ada sesuatu yang harus

cerita dari Felly, Elan bertanya

dia tidak

sana sekarang.” Setelah itu, Elan

proses pindalı lokasi; karcna sedang berada di Grup Prapanca, maka Elan perlu waktu

Maya membawakan secangkir teh untuk Tasya yang tengah duduk di ruang, kerjanya. “Tasya, aku yakin kamu tidak menjiplak. Tidak peduli apa yang dikatakan orang, aku sangat percaya padamu,” ucap Maya menghiburnya, merasa

kasih, Maya.” Tasya merasa

pergi, Tasya menopang dahinya, mencoba mencari tahu

tanggal sepuluh bulan lalu, dan Safira sudah memajang karya itu di

antara merevisi dan mengeluarkan produk jadi. Jika studio mereka berkerja lembur demi perhiasaan ini, maka sangat mungkin bagi mereka

bersamanya, maka siapa yang

dan hal itu sudah terjadi saat

yang ingin dia pergi dari perusahaan itu untuk selama-lamanya? Seorang perancang tidak akan memiliki tempat lagi di industri ini ketika dijuluki sebagai penjiplak. Bagaimanapun

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255