Ruang Untukmu 

Bab 396 

Setelah selesai menyeruput sup sarang burung, Tasya mengambil tasnya dan berkata pada Elan, “Aku mau kembali ke kantor dulu.”

Tidak ada alasan bagi Elan untuk ikut tinggal di kantor. Setelah itu, mereka membayar tagihan makanannya dan kembali ke Jewelia. Setibanya di kantor, staf yang bekerja lembur sudah pulang.

Elan mengikuti Tasya ke ruang kerjanya dengan langkah malas. Sementara itu, Tasya melepas jaketnya, merasa tak nyaman mengenakannya di dalam ruang. Baju pas badan berwarna khaki itu membuat lekuk tubuhnya sangat menggoda di bawah sinar lampu.

Melihatnya, Elan duduk di seberangnya sambil berdecak mengaguminya.

Penerangan yang kuat membuat sepasang mata di bawah bulu mata tebal dan panjang itu tampak sejernih kristal, dan fitur halus telah membuat wajah mungilnya tampak sangat menawan.

Semakin lama menatapnya, semakin Elan tergila-gila padanya.

Bagaimana bisa ada seorang perempuan yang sangat pas dengan tolok ukur estetikaku dengan sangat sempurna di dunia ini?

Keduanya secara praktis terbentuk mengikuti preferensinya, dan Tasya terlihat cantik dipandang dari sudut manapun.

Merasa lelah, Tasya memutuskan untuk berpaling sejenak dari laptopnya dan mendapati seseorang tengah memandanginya sambil menopang dagu.

tahu sudah berapa lama Elan memandanginya seperti itu. Di bawah sinar lampu, matanya seperti pusaran yang

kemudian, Elan tersenyum.

ke belakang

membantumu menemukan si pelaku?” Tiba tiba saja Elan bertanya, dan tampak

untuk bergantung padanya. Namun, karena Elan telah menawarkan diri, sambil bercanda dia

“Artinya, ya?”

ini.” Aku sudah melihat rekaman CCTV ini berjam-jam lamanya, dan masih belum menemukan apa-apa. Tampaknya, kamu

tersenyum penuh percaya diri dan berkata, “Baiklah. Kita sepakat.” Setelah itu, dia menutup laptopnya. “Jangan

itu membuat Tasya

pulang saja!” Elan ikut sedih melihatnya

orangnya!” Tasya bangkit dari

Setelah itu, dia menjelaskan, “Aku meminta Roy untuk menarik transaksi semua karyawan Jewelia dan menemukan ada

mendengarnya. Tepat sesuai dugaannya! Dia merasa Alisa bertingkah sedikit mencurigakan dalam klip rekaman yang

tahu. Aku sudah menduga kalau dialah orangnya.” Tasya memukul mejanya penuh amarah.

Kebencian tersorot dalam mata dingin

ia

sisa rekaman CCTV, dan merasa yakin bahwa klip rekaman yang simpan sudah dapat membuktikan

itu, angin dingin berhembus, membuat Tasya memeluk dirinya sendiri

tingkahnya, Elan lalu menarik tubuh Tasya ke dalam pelukannya

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255