Ruang Untukmu  

Bab 398 

“Alisa hanya cemburu kepadamu.”

Tasya hanya tertawa mendengarnya. Alisa pantas mendapatkannya, dan Safira sendiri yang mengakhiri kisah mereka. Walaupun aksi Elan telah membuatnya bangkrut, tak sedikitpun mereka patut dikasihani.

Saat kembali ke ruang kerjanya, ponsel Tasya berdering. “Halo?”

“Mari kita rayakan malam ini.” Suara Elan terdengar dari seberang telepon.

“Tentu. Aku yang akan menjamumu.” Tasya ingin mengekspresikan rasa terima kasihnya secara pantas.

Walau pada akhirnya Tasya akan meninggalkan industri pembuatan perhiasan dan kembali membantu bisnis ayahnya, Elan telah mempertahankan reputasinya. Hal ini akan menjaga

posisinya jika kelak kembali lagi ke industri ini.

“Nando mengatakan bahwa dia akan menjaga Jodi. Malam ini kita akan berdua saja,” ucap Elan.

“Oke, aku akan membuat reservasi.” Tasya juga tidak masalah dengan hal itu.

“Aku ingin ucapan rasa terima kasih yang istimewa malam ini,” Elan mengingatkan.

mengerti maksudnya.

apa?”

di restoran.”

Tasya menutup telepon dan memilih restoran. Terima kasih untuknya, dia akan mendapatkan kompensasi sebesar 3,6 milyar. Dia masih bisa mendapatkan sekitar 2 milyar setelah potong pajak, jadi tak ada salahnya bila malam

dari Negeri Harapan. Helen tersenyum menatap langit

di balik kacamata hitamnya, tetapi wajahnya

sedikit riasan, dia kini sudah terlihat

bukan lagi bagian dari dirinya. Dia akan menjadi gadis dambaan

di hadapan Elan saat ini. Dia

malam di sebuah restoran berkelas untuk menjamu Elan makan malam. Ketika Tasya tengah memesan menu, yang dilakukan Elan

“Terima kasih sudah mendukungku.”

harus menerima balasannya.” Elan tidak

dituntut atas kasus pencurian, penjualan dokumen rahasia, dan juga tindakan kejahatan lain, dengan ancaman hukuman setidaknya lima tahun penjara. Safira, di sisi lain, harus mengganti rugi ke Jewelia hingga ratusan milyar

atas kerugian yang

diam, dan mereka akan dengan mudah membuat pihak lawan membayar sampai potongan

ikut hadir di acara lelang amal mendampingiku besok malam?”

setuju tanpa ragu. Elan sudah banyak membantunya, jadi

Baru setelah selesai makan Tasya menyadari betapa indahnya pemandangan malam di luar sana. Karena itu, dia berjalan ke arah jendela dan mengagumi alunan musik di

ada bidang dada yang menekan punggungnya, dan Elan pun melingkarkan lengannya

bisa merasakan kehangatan tubuh masing-masing. Terakhir

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255