Bab 48

Setelah tertegun beberapa saal, Tasya kemudian mengangkat kepalanya untuk menatap sepasang mata yang terlihat sendu dan tidak bahagia itu. Llan menyipitkan matanya dan meliriknya dengan dingin. Dia mengambil pena itu dan meletakkannya di depannya tanpa mial mengembalikannya,

Karena Tasya harus mencatat semuanya menggunakan pena itu, dia berdiri dengan malu dan wajah memerah. Kemudian, dia berjalan ke arah Elan untuk mengambil pena itu

Elan meliriknya, tetapi dia tidak berbicara atau menunjukkan aura ketidaksenangannya

Melihat pemandangan tersebut, Felly terbatuk dengan canggung. “Baiklah, mari kita lanjutkan rapat ini dan tidak melakukan hal-hal lainnya.”

Sementara wajah Tasya kian memerah. Tasya merasa hal-hal yang tidak mengenakkan selalu terjadi apabila dia berada di sekitar Elan.

“Tasya, kamu satu tim dengan Maria untuk acara Jumat ini.” Felly mulai mengelompokkan para desainer ke dalam beberapa tim.

Maria langsung berpura-pura bahagia. “Mari kita bekerja sama dengan baik, Tasya.”

Tasya mengangguk dan tersenyum pada Maria. Setelah Felly membagi semua orang menjadi beberapa tim, dia mulai menganalisa karya para desain dan pasar. Elan tidak mengatakan sepatah kata pun, tetapi dia mendengarkan semuanya. Namun, tatapannya tertuju pada Tasya dari waktu ke waktu, dan terus menatapnya

Tasya merasa tidak nyaman,

Tasya tidak sabar untuk segera beranjak, tetapi Elan tiba-tiba berkata dengan

pria yang acuh tak acuh itu dan bertanya, “Apakah ada sesuatu yang Anda

itu tidak berbicara. Desainer lain ingin mendengarkan percakapan mereka, tetapi mereka semua merasa seolah diterkam oleh pandangan

merasa mau

Alisa dan Maria merasa mau mati karena cemburu. Tasya adalah pengecualian di kantor dan selalu mendapat perlakuan baik di mana-mana. Seolah-olah Elan ada di kantor

rapat ditutup, Tasya mulai marah. Dia berhenti berpura-pura dan menggebrak meja dengan marah. “Apa

nenekku Senin

Prapanca?

berurusan lagi dengan keluarga Prapanca!” Tasya menolak terus

kamu tidak diijinkan untuk bertemu dengan Nando, dan kamu tidak diijinkan untuk menggodanya.” Tatapan

kehabisan kata-kata.

juga anggota keluarga Prapanca, Tasya. Bukankah kamu sudah bertekad untuk menghindari keluarga

Anda masih mempunyai banyak pekerjaan penting setiap harinya.

aku seharusnya bekerja,”

Anda telah membawa pengaruh

mau, kamu akan bertemu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255