Bab 33

“Masak?” Lalu, apa pacarnya sengaja memamerkan hubungan mereka? Masuk akal kalau dia meninggalkan tanda yang jelas di lehernya.

“Ya! Ini berarti Pak Elan itu orang yang sangat paans. Aku penasaran bagaimana rasanya beradu di ranjang bersamanya.”

“Tunggu, siapa di kantor kita yang mampu beranjak ke tempat tidurnya?”

“Kurasa Tasya punya peluang bagus. Dia itu cantik, tentu saja, tetapi dia juga terhidar dari pemecatan meskipun dia berbuat onar. Aku tak akan percaya kalau dia tak ada apa-apanya dengan Pak Elan dalam hal itu. Kau tahu kalau dia memecat Pak Lukman tempo hari, kan? Dan Pak Lukman cuma melakukan kesalahan kecil.”

“Mungkinkah cupang itu bukan dari pacarnya tapi Tasya? Dan dia meninggalkan bekas itu sebagai tantangan untuk pacar Pak Elan?”

Ketiga karyawan wanita itu membiarkan imajinasi mereka menjadi liar, seakan-akan mereka benar-benar penulis novel detektif.

Di dalam bilik, ekspresi Helen terus berubah. Dia sudah menduga bahwa tanda di leher Elan itu bukanlah karena alergi, tapi dia tak pernah mengira bahwa itu cupang.

Pacar yang mereka maksud pasti Helen sendiri, tapi cupang itu tak ada hubungannya denganya. Kalau bukan dia, pasti ada wanita lain yang melakukannya.

semalam? Apa memang

Kalau bukan Tasya, lalu

siapa itu, Helen ingin wanita itu pergi. Elan hanya

Roy duduk di sofa, tetapi Elan

“Di mana Elan?”

Nona Helen. Pak Elan ada urusan di kantor utama, jadi dia memintaku untuk mengantarmu

menggenang di hati Helen. Meskipun Elan telah memenuhi kebutuhan materinya dengan berlimpah ruah, dia belum pernah berhubungan intim dengan Elan sebelumnya. Dia merasa

Elan tanpa daya. Dia akan memikirkannya setiap hari sampai pada (ilik bahwa dia ingin menyuguhkan dirinya kepada

tak menginginkan kompensasi materi; dia mendambakan segalanya, menjadi

ke sini. Roy, apa Elan lembur semalam?”

Pak Elan bekerja lembur di kantor akhir-akhir

mengetatkan bibirnya. “Kalau begitu, bilang padanya untuk lebih sering beristirahat, dan jangan terlalu memaksakan

Tentu saja.” Roy tersenyum

dan pergi. Mau tak mau dia penasaran

Helen berdering. Itu telepon

sedih! Minumlah

sendiri juga tidak dalam suasana hati yang baik, jadi dia menjawab, “Baiklah,

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255