Bab 26

“Hei! kenapa kamu mengatur-ngaturku seperti ini?” Meskipun Tasya terus berteriak di belakang Elan, dia tidak mau melepas Tasya, dan dia mendorong Tasya masuk ke dalam mobil begitu saja.

Baiklah! Kalau begitu antar saja akul Setidaknya aku bisa menabung ongkos taksinya.

Setelah Tasya masuk ke dalam mobil, dia memberitahu alamat rumahnya pada Roy dan berpura-pura tertidur di dalam mobil karena dia tidak mau berbicara dengan Elan.

Untungnya, Elan sendiri tidak mau memulai percakapan dengannya, jadi keduanya hanya duduk di mobil dalam diam sambil mengamati pemandangan di luar jendela mobil.

Satu jam kemudian, mereka akhirnya sampai di rumah Tasya, dan dia segera berterima kasih pada Roy. “Terima kasih, Pak Roy.”

Sebelum dia turun dari mobil, Tasya menarik napas dalam-dalam sebelum menoleh pada laki-laki itu, dan mengucapkan terima kasih. “Terima kasih untuk malam ini.”

Saat itu, mata Elan bertatapan dengan mata Tasya dan dia menganggukkan kepalanya, menunjukkan kalau dia mendengar perkataan Tasya.

Lalu, Tasya menutup pintu mobil dan pergi, sedangkan mobil itu berjalan perlahan untuk memastikan kalau

sudah masuk ke

kartu ATM ini ada uang 4 miliar, dan kurasa kamu harus menerimanya. Kamu seharusnya tidak kerja lembur. Kalau kamu lelah, lebih baik mengundurkan diri saja dari pekerjaanmu dan

mengerucutkan bibirnya dan berkata, “Pingkan pasti akan marah kalau

yang menghasilkan uang ini, dan tidak ada yang bisa menghentikan Ayah untuk memberikan uang ini padamu.” Ujar Frans sambil meletakkan kartu itu

diam. Setelah memberikan kartu itu, Frans tidak mengatakan apapun dan pergi sambil membawa tasnya, sedangkan Tasya hanya menghela napas. Dia tahu Pingkan yang memaksa naik ke tempat tidur Frans dan memaksa Frans untuk menikahinya ketika dia hamil. Itu adalah satu-satunya alasan kenapa Frans mau menikah dengan Pingka meninggal. Meskipun dia membenci apa yang dilakukan Frans saat itu,

IS I

1

kening Jodi yang pucat. Tak

mendengar suara Jodi memanggilnya. “Mama, bangun.

terlambat nanti.”

tempat tidur karena sudah pukul 08.20 pagi, dan kelas Jodi akan dimulai sepuluh menit lagi. Obat penenang kemarin benar-benar

mengantarmu

bergegas mengantar Jodi ke sekolah dan dia menghela napas lega. Lalu, dia segera menghentikan taksi

iuram.

09.40 pagi saat dia masuk ke kantor dengan wajah muram Sepertinya bonus kehadiranku di bulan ini akan dipotong. Apalagi, kesepakatan dengan Jimmy pasti dibatalkan. Aku tidak percaya sudah buang-buang tenaga dan justru ditipu oleh laki-laki itu! Lain kali aku

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255