yang kasar dan angkuh saat di kamar mandi tadi, dia sekarang bersikap polos seperti sosok wanita yang membutuhkan laki-laki untuk melindunginya. Hal ini membuat Tasya jijik dan tidak napsu makan. Makanya, dia meraih segelas air untuk menenangkan dirinya. “Nona Tasya, ini menu daging panggang dengan truffle yang baru saja dihidangkan. Apakah kamu mau mencobanya?” tanya Jimmy sembari mengambilkan segelas air untuknya. “Terima kasih.” ujar Tasya sambil tersenyum. Ketika mereka selesai makan malam, sesi selanjutnya dilanjutkan dengan mengenalkan menu jamuan. Tapi, Tasya pergi ke balkon sendirian sambil membawa segelas anggur merah, mungkin karena dia satu-satunya tamu yang datang tanpa pasangan. Menatap langit kota yang tampak seperti hamparan sawah emas yang bersinar di malam hari, dia hanya bisa merasa sedih melihat orang-orang yang kehilangan jati diri mereka demi mengejar kekayaan di lingkungan mereka. “Kenapa kamu disini?” Sebuah suara berat seorang laki-laki tiba-tiba muncul. Tanpa menoleh, Tasya sudah tahu siapa yang berbicara dan tertawa lirih.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255