Bab 89

Tasya menyadari bahwa Elan tidak membawa kabsnya saat masuk ke dalam kamar mandi. Saat Jodi kembali ke kamarnya untuk bermain Lego, Tasya mulai merapikan ruang tamu sampai lupa waktu.

Ketika mendengar pintu kamar mandi terbuka, secara naluriah Tasya berbalik dan melihat Elan, dengan rambut basah, ke luar dengan hanya mengenakan celana panjang.

Di bawah berkas cahaya, postur tubuhnya yang gagah tampak jelas, memperlihatkan tulang belikat dan tulang selangka, dan juga otot kekarnya. Karena Elan belum memakai ikat pinggang,

Tasya merasa terancam oleh kehadirannya seketika itu juga.

Namun, Tasya seperti terhipnotis karena ini pertama kalinya dia melihat tubuh laki-laki yang begitu sempurna. Sebagai seorang yang perfeksionis, Tasya sangat ingin mencuri pandang sekilas pada Elan.

sakit tenggorokan yang dideritanya membuat suara Elan agak serak, sedangkan wajah Tasya

ada di

kuning itu. Sesaat kemudian, tatapannya jatuh pada pinggang Tasya yang ramping. Tiba-tiba, Elan merasa tidak rela

mandi,

ponsel Elan, Tasya yakin bahwa benda itu tidak ada

kamarku,” ucap Tasya

berada di sisinya sebelum diraih oleh lengan Elan dan jatuh ke dada bidang laki-laki itu. Sedetik kemudian, dagu Tasya dipegang dan didorong untuk menengadah, sementara Elan

Elan merasa bergairah karena bibir lembut itu begitu membuatnya ketagihan dan terus menginginkannya. Sejak kapan perempuan ini menjadi sangat karismatik sampai membuatku bergairah hanya dengan satu

dia menjebakku masuk ke

ini karena rumah ini kecil, jadi dia hanya bisa mendorong Elan sekuat tenaga sambil menolak serangan ciuman

itu, Elan terkejut. Kenapa rasanya tidak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255