Bab 35

Tasya berhenti tertawa dan menatap putranya dengan serius. “Jodi, tidak usah mencari Papa lagi, oke? Mama bisa membesarkanmu sendirian.”

“Kakek bilang kalau papaku tidak berhak menghindari tanggung jawab. Dia harus bertanggung jawab terhadapku dan Mama,” kala bocah itu dengan ekspresi seperti orang dewasa,

Tasya terdiam. Kenapa ayahnya membicarakan hal-hal seperti itu dengan putranya

“Kakek bilang kalau kakek akan menjadi tua dan suatu hari tidak akan bisa merawat kita lagi.”

Sekarang Tasya bisa merasakan air mata mulai berlinang. Ayahnya khawatir bahwa dia akan menjadi tua dan lemah, sehingga tidak dapat merawatnya dan putranya. Dia mencoba menahan air mata itu saat menjawab, “Jadilah anak yang baik, Jodi. Mama akan menjadi kuat dan menjagamu dan juga Kakek.”

“Oke. Aku juga akan tumbuh dengan cepat dan menjadi sangat tinggi, jadi aku bisa menjaga Mama dan Kakek.” Setelah itu, si kecil kembali menghabiskan makan malamnya.

Hati Tasya melunak mendengar kata-kata anaknya. Putranya adalah segalanya baginya, jadi dia benar-benar harus membangun lingkungan yang protektif untuknya

Keesokan harinya adalah hari Sabtu.

Saat itu di pagi hari dan dia pikir dia tidak harus pergi bekerja, tetapi kemudian dia menerima telepon dari Felly.

“Tasya, kenapa kamu tidak ke sini untuk lembur?”

dia bertanya. Kenapa harus lembur kalau mereka

akan segera mengeluarkan rilis terbaru. Sudah menjadi tradisi untuk bekerja lembur selama beberapa minggu ini.

membawa anakku ke

tentu saja.” Felly setuju, karena dia

segera membangunkan putranya dengan ciuman dan berkata padanya, “Jodi, ayo

setengah tertidur, tetapi dia

Dia telah membeli roti

kopi saat dia melihat anak laki-laki imut di sofa,

Tuhan! Dia imut

kecil itu mengenakan kaus hitam

Rambut hitamnya telah

dan sepasang mata besar yang cerah bersinar seperti permata saat dia mengintip dari balik bulu matanya yang lebat dan lentik.

cantik.

kamu membuat bulu matamu lentik saat kamu masih di perut ibumu? Bulu matamu

hanya bisa bilang kalau tamu pada

membaca dokumen sambil menunduk, Maya mencuri kesempatan

“Bu,

Wajahmu itu gembul sekali sehingga aku tidak bisa menahannya. Aku

ini, Tasya menjawab telepon dari Felly. “Datanglah ke

ke ruangan Direktur Felly sebentar. Tolong

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255