Ruang Untukmu 

Bab 422 

“Canuk sekali! Elan memiliki sclera yang bagus!” 

“Tentu saja! Elan selalu menjadi anak yang paling tampan bagi kami. Tentu saja, dia harus berkencan dengan wanita cantik.” 

“Aku tidak setuju!” Tiba–tiba terdengar suara laki–laki di belakang wanita itu. 

Wanita itu berbalik dan tertawa terbahak–bahak saat melihat Nando. Nando mengangkat dagunya dan bertanya, “Bagian mana dari diriku yang tidak menang atas Elan? Aku jelas yang paling tampan ketika kami masih kecil.” 

“Kamu benar. Kamu yang paling tampan!” Wanita itu dengan cepat mengubah kata–katanya dan menimbulkan tawa di antara kerumunan. 

Bahkan Tasya merasa geli dengan interaksi mereka. Dilihat dari penampilan Nando, dia memang tidak kalah dengan Elan. Namun, dalam hal pendirian, Elan lebih mendominasi daripada dirinya. 

“Tasya, seharusnya kamu yang menilai. Siapa yang lebih tampan antara Elan dan aku?” 

Awalnya, Tasya hanya menjadi penonton yang memperhatikan mereka. Sekarang setelah Nando melontarkan pertanyaan itu padanya, dia hanya bisa batuk dengan canggung dan menjawab, “Kamu.” 

Setelah mengatakan itu, Tasya merasakan sepasang mata yang dipenuhi dengan kebencian menatapnya. 

yang bagus.” Kemudian, Nando mengulurkan tangannya ke Tasya, “Ayo pergi ke sana. Ada yang

tajam. Nando yang merasakan tatapan maut itu menyadari bahwa dia tidak bisa memperlakukan Tasya dengan santai lagi. Dia bahkan

tidak bisa berbicara di depanku?” Elan memelototi Nando untuk membukukan

Nando mendengus sambil berkata, “Dasar pria

Elan menolak

menyela kita ketika aku mencoba mengejarmu. Aku cukup baik sudah

melihat kejenakaannya. “Aku tidak ikut campur dalam pertarunganmu. Kamu harus

Setelah mendaratkan lengan di pinggangnya, Elan menyeret Tasya menjauh dari

yang dibiarkan tanpa pilihan hanya bisa mengikuti mereka karena bosan. Semua orang yang menghadiri

dan mengobrol dengan nyonya tua lainnya. Ketika dia melihat

kasih sayang 

Duduklah,” panggilnya lembut.

mengambil tempat duduk di sebelahnya. Hana menatapnya dengan rasa

ke tempat

anak itu. Dia sangat menggemaskan.” Setiap kali Hana memikirkan anak itu, dia seperti melihat Elan kecil

Elan untuk berbicara di luar.

Muda Elan, ada yang ingin saya sampaikan kepada Anda. Nona

wajah Elan langsung berubah. “Siapa yang membiarkan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255