Ruang Untukmu 

Bab 425 

Elan tidak tahu harus berbuat apa padanya. Saat itu, Tasya memeluk lehernya dan mendaratkan ciuman di bibir tipisnya. “Kamu puas? Aku mau pergi makan sekarang.” 

Kemudian, Tasya merapikan pakaiannya dan keluar. 

Elan masih duduk di karpet dan ada sedikit kenakalan di wajah tampannya. 

Sementara, di ruang teh lain di ujung koridor, Helen memang menikmati pelayanan sebagai tamu dengan meja yang penuh makanan di depannya, namun di dalam hatinya dia merasa menderita. 

Keberadaannya di sini seperti lelucon. Para pelayan tampak menghormatinya di depannya, tetapi dia tahu bahwa mereka menertawakannya di belakangnya. 

Dia membenci Elan karena memperlakukannya seperti ini, tapi dia lebih membenci Tasya. Tasya pasti membisikkan hal–hal buruk tentangnya di telinga Elan dan mengubahnya menjadi wanita yang kejam. 

Helen menarik napas dalam–dalam. Kebencian terlihat di matanya diiringi dengan seringai di bibirnya. Dia bangkit dan berjalan keluar dari ruangan, tetapi seorang pelayan segera mengulurkan tangan dan menghentikannya. “Nona Helen, Tuan Muda Elan bersikeras agar Anda makan di sini.” 

suatu tempat. Saat dia ke sini terakhir kali, dia sempat berkeliling di rumah

ini. 

khusus di lantai satu. Dia berpikir karena kediaman Keluarga Prapanca menampung keluarga sebesar itu, mereka mungkin tidak akan memasang CCTV

36% 

melewati taman, dia mendengar tawa datang dari aula utama.

pun kesal dan langsung berjalan lebih jauh ke taman. Pelayan itu memanggilnya, “Nona Helen, tolong jangan kemana–mana. Kamar mandinya bukan

muncul dari koridor lain. Saat ini, semua pelayan berkumpul di aula utama untuk melayani para tamu

Bahkan jika Hana tidak memiliki niat buruk terhadapnya, dia masih membenci wanita tua itu. Dia benci

jika Hana mati. Dia hanya ingin Tasya yang

penyimpanan di lantai pertama seperti yang dia duga. Dia berjalan cepat dan ternyata ruangan itu tidak dikunci. Dia membuka pintu dan melihat beberapa lemari es di dalamnya di samping deretan rak. Namun, obat Hana yang biasa diletakkan di atas meja dan beberapa botol obat ditempatkan secara terpisah di

yang rumit. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu

menukar pil, Helen segera meninggalkan tempat

taman sekali lagi, dan ketika dia melihat keramaian di sisi lain, dia tiba–tiba terdorong untuk pergi kesana juga. Namun,

baginya untuk

dua wanita berpakaian bagus di depannya, dia tiba–tiba meletakkan tangan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255