Bab 440 

Saat ini, Helen masih bisa tinggal di tempat Elsa, tapi dia tahu bahwa dia hanya tinggal menunggu waktu sampai Elsa mengetahui bahwa dia tidak punya apa–apa lagi. Jadi, Helen harus segera mencari tempat tinggal lain sebelum hal itu terjadi. 

Saat Helen pulang ke kediaman Keluarga Merian, dia melihat Pingkan sedang duduk di sofa sambil menonton televisi. Elsa telah memberitahunya bahwa Helen sangat kaya, jadi Pingkan selalu bersikap sopan padanya setiap kali melihatnya. 

“Halo, Helen. Kamu sudah pulang! Elsa ada di atas!” 

“Terima kasih.” Helen memberinya senyuman. 

“Hasil operasimu sangat baik, Helen. Kamu terlihat lebih cantik sekarang.” Pingkan memandang Helen dengan iri dan merasa Helen mirip dengan Tasya. 

Helen hanya pura–pura tersenyum, tapi jauh di 

1/

lubuk hatinya, dia benar–benar merasa tidak nyaman. Alih–alih menguntungkan, wajah ini justru membawa banyak kebencian padanya. 

Elsa berada di kamarnya dan sedang mencoba parfum barunya. Ketika dia melihat Helen, dia berseru dengan gembira, “Helen, kemarilah dan coba ini. Apa aroma Chanel No.5 ini enak?” 

Helen mendekat. Namun, ketika Elsa menyemprotkan parfum itu, yang Helen rasakan hanyalah sedikit basah di wajahnya tanpa ada bau wewangian. 

LI 

asli?” Helen langsung bertanya. Sebelumnya dia juga memakai Chanel No. 5, tapi kenapa dia

meminta seseorang untuk membelikan sesuatu untukku di

enak!” Elsa menyemprotkannya lagi dan

menyukai wangi ini!”

langsung melebarkan matanya.

2/6 

II 

dan menyemprotkannya ke seluruh wajahnya. Namun, satu–satunya hal yang dia rasakan hanyalah tetesan air di wajahnya dan aroma wewangian yang sangat samar. Dia berusaha sekuat tenaga untuk menciumnya tetapi

terjadi? Kenapa aku tidak

“Helen, ada apa?” 

lain di tubuhnya, tetapi hasilnya tetap sama. Dia tidak bisa mendeteksi bau apapun. Ketika dia menyadari hal ini, dia memeluk

11 

apa, Helen?” Elsa menatapnya heran. Pada saat yang sama, dia juga mengambil botol parfum di tangan Helen

adalah orang yang keras

3/6 

peristiwa malangnya. Dia takut akan dipandang

lebih menakutkan lagi, dia juga kehilangan indera penciumannya. Pantas saja dia tidak nafsu makan selama beberapa hari ini. Dia tidak

padamu, Helen?” Elsa mengedipkan matanya karena terkejut. Tingkah Helen

baik saja.” Pada saat itu, matanya merah.

membuatku kaget. Oh ya, aku sudah lama menginginkan parfum ini dan akhirnya aku mendapatkannya

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255