Bab 457 

Alanna mengepalkan tangannya sampai kukunya menusuk telapak tangannya. Matanya penuh dengan rasa benci. 

Tasya baru saja menyelamatkan Elan dari cengkraman Alanna tadi karena kebaikan hatinya, tapi belum sempat mereka tiba di aula pesta, tiba–tiba Elan mengajaknya ke sebuah kamar kosong dan menutup pintunya. 

Tasya menatap Elan dengan wajah bingung dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan? 

“Bukannya tadi kamu bilang kalau ada hal penting yang ingin kamu bicarakan dengan saya? Saya siap mendengarnya.” ujar Elan yang tampak gembira sambil bersandar di pintu. 

Tasya hanya bisa tertawa ketika melihat sikap Elan yang pura–pura tidak tahu. 

Sambil mengangkat alisnya, Tasya berkata, “Saya mengatakan itu untuk menyelamatkanmu! Kenapa saya punya hal penting yang harus dibicarakan denganmu? 

Tatapan mata Elan seketika berubah. Dia menatap Tasya dengan tatapan menggoda pada gaun hitam Tasya. Tasya memang sosok yang memikat. 

“Kalau begitu saya saja yang berbicara,” ujar Elan. 

tangannya dan mendorong Elan. “Kalau begitu bicaralah. Tidak perlu mendekat

tubuhnya. Dia sangat dekat dengan Tasya, jadi Tasya tidak punya pilihan selain menundukkan kepalanya. Hidungnya dipenuhi

Tasya sambil mengedipkan matanya beberapa kali. “Sudah, katakan saja. Saya bisa mendengarmu.”

kamu

lik.” 

Tasya dengan nada

Elan mulai terasa memburu. “Kamu tahu apa

tangan, sedangkan tangannya yang lain mengangkat dagu Tasya dengan paksa. Lalu Elan berbicara

bibir Elan mengecup bibir Tasya.

tidak mendorong Elan menjauhi. Laki–laki it

meinbuatnya terpesona malam ini. Mulai dari rencana Elan untuk sesi undian itu. sampai saat Elan raenolak Alanna dengan kejam dan menunjukkan sosoknya yang spesial ini hanya

Elan. Satu–satunya pilihan yang tersisa adalah mengikuti rencana Rully untuk menculik Elan dan membunuhnya setelah dia melahirkan anaknya. Alanna tidak akan pernah membiarkan Tasya lepas begitu saja, karena dialah penyebab Alanna harus mengalami hal

sedang menunggu kesempatan datang. Saat lampu kembali menyala, dia bersembunyi di kamar mandi dan dia meminta Maria untuk memberitahunya kalau Elan pergi dari aula pesta

tidak tahu kenapa Helen ingin melakukan ini, dia

mereka perlahan saling mengulum bibir dan lidah. Ketika Tasya sadar kalau Elan ingin melakukan lebih

Dia merasa sedikit

bibir tipis Helen dan dia pun menatap ke arah sofa di ruangan itu, dan berkata, “Ruangan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255