Bab 458 

Helen menoleh pada Maria dan bertanya dengan lirih, “Kamu yakin Elan ada di sini?” 

“Sejak tadi saya sudah memperhatikannya.” Ujar Maria sambil menganggukkan kepalanva. “Saya yakin dia ada di sini.” 

“Ragus. Kamu boleh pergi sekarang. Saya akan masuk sendirian.” 

Saat Maria menoleh ke sebelah kanan, dia terkejut dan wajahnya pucat pasi saat melihat Tasya, yang tadi pergi, kini sudah kembali. Apalagi, Tasya berdiri di belakang Helen seperti hantu. 

Helen menyadari perubahan ekspresi wajah Marisa yang aneh dan saat dia menatap ke arah yang sama dengan Maria, dia tercengang. Ada Tasya sedang berdiri di depannya sambil menyilangkan tangannya. Sepasang mata indah Tasya menatap mereka dengan tatapan dingin. 

“T–Tasya, kenapa kamu disini?” tanya Maria terbata–bata. 

Tasya yakin kalau Helen pasti datang untuk memohon ampun pada Elan. Kalau bisa, Tasya tidak akan mau memberikan Helen kesempatan itu. 

“Tasya, lebih baik kamu urus saja urusanmu sendiri!” tegas Helen padanya. 

Bukannya menjawab, Tasya justru bertanya pada Maria, “Orang yang menyuruhmu mencuri ponsel saya itu Helen, kan?” 

cukup lama ini, wajah Maria tampak panik dan dia menatap ke arah Helen.

Helen justru tampak menjauhkan dirinya dari Maria seolah tidak terlibat. Dia bertanya, “Memangnya

yang sebenarnya, Maria. Helen diusir langsung oleh Pak Elan karena berencana untuk membunuh keluarga Prapanca. Apa kamu masih

juga tidak buta ataupun bodoh kalau tidak menyadari sepanjang malam Helen terus menghindar dari banyak orang.

“Iya! Helen yang menyuruh saya. Tasya, semua

Maria?” lclen menatap

mengancam dan meminta saya untuk melakukannya. Saya tidak tahu kalau

menakutkan malam itu baginya. Tatapannya yang dingin beralih pada Maria

diri karena

kalau ini adalah cara terbaik dari Tasya

memberikan surat pengunduran

bos di

dan berkata. “Urusan saya tidak ada urusannya

apapun. Dia sangat

ini untuk pergi dari sana. Bukannya marah karena dipecat, Maria justru bersyukur karena Tasya, orang yang akan memiliki Jewelia, tidak

menahan amarah, “Tasya, kamu pikir kamu bisa angkuh begitu kalau bukan karena ada

menatapnya tidak percaya. “Apa

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255