Bab 469 

“Elan...” Tasya tidak bisa lagi menahan air matanya yang sudah mengalir ke pipinya. Dia ingin baik Jodi dan Elan selamat. 

“Bersabarlah dan tunggu informasi baru dari saya.” Ujar Elan lalu menutup teleponnya. 

Di saat yang bersamaan, salah satu petugas museum mendekati tasya dan bertanya apakah dia ingin melapor pada polisi. Tasya berusaha menahan emosinya dan menjawab, “Tidak perlu. Saya tahu penculiknya.” 

Mendengar jawaban Tasya, para petugas tidak menanyai Tasya lebih lanjut, karena mereka tidak mau terlibat dalam hal dan tanggung jawab yang tidak penting. 

Tasya pun bergegas keluar dari kantor keamanan museum. Saat dia tiba di bawah, Roy sudah menunggunya. 

“Roy, apa kamu tahu siapa dalang dibalik penculikan ini?” tanya Tasya khawatir saat dia berada di dalam mobil. 

Wajah Roy juga tampak tegang. “Kami sedang mencari tahu. Saat ini, kami belum tahu banyak tentang komplotan penculiknya, tapi sepertinya Rully terlibat. Para penculik itu sepertinya bukan penduduk lokal.” 

“Apa yang diinginkan Rully? Nyawa Elan?” tanya Tasya lebih lanjut. 

Pak Elan, untuk saat ini mereka tidak akan menyakiti Pak Elan.” ujar Roy berusaha menenangkan Tasya. Apalagi, Tasya belum pernah mengalami

tangannya dan rasa takut memenuhi hatinya. Dimana Jodi sekarang? Apakah mereka akan menyakitinya? Apakah Jodi

yang baru saja berlayar. Tubuhnya yang kecil meringkuk di

Alanna tidak takut menunjukkan dirinya kali ini, karena ini adalah strategi terakhirnya. Meskipun Elan tahu dia adalah dalang penculikan ini, Elan tidak akan bisa

Tasya sangat mirip dengan Elan?” Cibir Alanna penuh rasa

saya? Saya sama sekali tidak takut denganmu!”

Jodi dengan berani

kecil, apa kamu tidak takut dengan saya?” tanya Alanna sambil mencengkram

dari wajah Jodi. Alanna

merundung anak

itu, Alanna mencibir, “Saya pasti sudah melemparmu ke laut untuk makanan ikan hiu

betul hidup Tasya pasti

mendengarnya. Om Elan akan datang menyelamatkan

masuk ke ruang kontrol. Semua orang yang ada disana, kurang lebih ada dua puluh orang, adalah anak buahnya. Masing–masing dari mereka sibuk dengan pekerjaan mereka, sedang bersiap–siap untuk

pesiar Elan sudah berlayar. Kita bisa

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255