Bab 468 

Petugas perempuan itu berusaha menenangkan Tasya. Tapi, Tasya tetap ketakutan. Ini semua terlalu tiba–tiba. Dalam sekejap. Jodi menghilang. Dia melihat sekeliling dan tidak bisa menemukan David maupun pengawal lainnya. Apa yang terjadi? Bukankah mereka mengikuti kami sejak tadi? pikir Tasya. 

Khawatir, Tasya pun mengeluarkan ponsel dan menghubungi Elan. 

“Halo?” 

“Elan, apakah David dan anak buahnya sudah pulang? Jodi menghilang! Dia hilang dalam sekejap mata!” Ujar Tasya. Dia hampir menangis dan suaranya terdengar bergetar karena khawatir. 

“Jangan panik, Tasya. Saya akan hubungi David sekarang, ya?” ujar Elan berusaha menenangkannya. “Kamu cari Jodi dulu, sambil saya hubungi David.” 

Setelah menutup teleponnya, Tasya pergi ke ruang pengumuman bersama petugas museum. Dia memanggil nama Jodi beberapa kali lewat pengeras suara dan memintanya untuk menemui petugas museum dan kembali menemuinya kalau dia mendengar pengumuman itu. 

Di saat yang bersamaan, semua petugas diminta untuk memperhatikan anak–anak yang memakai pakaian mirip seperti Jodi. 

sedang mengumumkan di pengeras suara, ponsel Tasya berdering. Dia segera mengangkatnya saat tahu kalau itu

dan anak buahnya sama sekali. Sepertinya Jodi diculik. Sekarang saya sedang dalam perjalanan

Mendengar ini Tasya seketika lemas, hampir terjerembab dan menjatuhkan ponselnya ke lantai. Salah

petugas, “Anak saya diculik! Tolong izinkan saya melihat rekaman video dari

perjalanan ke museum. Ketika mobilnya berhenti saat lampu merah, dia mendengar ponselnya berdering

ada di tangan kami, Elan Prapanca. Jangan berani–berani lapor pada polisi! Ikuti instruksi kami kalau tidak, Tasya tidak akan pernah melihat anaknya lagi.” Itu adalah suara seorang laki–laki, jelas kalau suara itu

perubah suara. 

dengan mobil yang ada di belakangnya. Setelah terdiam sejenak, dia menjawab dengan tenang,

tahu betul kalau penculiknya, ataupun kelompok mereka, menculik

Setelah mengetuk beberapa kali, laki–laki itu bertatapan dengan tatapan tajam Elan. Ini membuatnya terkejut dan

mendengar suara yang

Prapanca, bilang pada Tasya untuk tidak menghubungi polisi. Kami tidak bisa menjamin keselamatan anak ini kalau kami dikejar oleh

seperti itu, di penelepon menutup teleponnya.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255