Bab 472 

Alanna melambaikan tangannya dan Jodi pun segera dilepaskan. Tapi, dia langsung berlari menuju Elan. 

“Kenapa Om diikai, Om Elan? Saya tidak mau Om diikat oleh mereka hanya demi menyelamatkan saya. Dia wanita jahat!” scru Jodi dengan ckspresi marah sambil menunjuk Alanna. 

Meskipun tangan Elan terikat, dia tampak tegar seperti biasanya saat berjongkok. Dia menatap Jodi dan berbicara dengan tegas, “Jodi, pulanglah pada Mama. Om akan baik–baik saja.” 

“Saya tidak mau meninggalkan Om sendirian. Ayo pergi bersama. Saya tidak mau pergi tanpa Om Elan!” ujar Jodi sambil memeluk Elan dan mulai menangis sesenggukkan. 

Elan menggunakan kesempatan ini untuk memberi tanda pada salah satu anak buah dan pengawalnya, Riki, untuk mendekat dan menggendong Jodi. Sedangkan Jodi, berusaha melepaskan diri tangan Riki dan tidak mau pergi. Tapi, Riki tidak punya pilihan lain selain memaksanya pergi dari kapal itu. 

Tangis Jodi terus terdengar. “Om Elan! Om Elan...” 

Saat Elan mendengar tangisannya, hatinya terasa sakit sampai matanya pun ikut berkaca–kaca. Jodi sudah dia anggap anaknya sendiri. Baginya, mereka berdua memiliki ikatan darah. 

Ini membuat Alanna mencibir. “Sungguh Ayah dan anak yang emosional sekali! Kamu harus tahu bagaimana kamu akan diperlakukan disini mulai sekarang, Elan.” 

“Cabut gugatan pada Ayah saya dan biarkan Ayah

ponsel diberikan pada Elan. Di saat yang bersamaan, ada seorang penembak jitu yang sedang mengarahkan senapan pada tiga

mengambil ponsel itu dan menghubungi Pak Andre, Saat telepon diangkat, Elan berkata dengan tenang “Pak Andre, saya ingin mencabut tuntutan saya pada

yakin Anda ingin menghentikan penyelidikan pada insiden tahun itu. Pak

bukan pelakunya,” balas

Saya akan mengatur pelepasannya.” ujor

puas. Dia lalu mengisyaratkan pada anak buahnya. “Lepaskan mereka. Kita akan

yang dilakukan Elan demi menyelamatkan anaknya. Sekarang, tangan Elan diikat dan dia tampak seperti seekor binatang

anak Anda sudah aman. Saya akan mengirimkan seseorang untuk menjemputnya. Sekarang, biarkan

Tasya pada

lainnya. 

terjadi pada Pak Elan.” ujar Roy

Jodi kembali. Tapi, hatinya terus kalut karena keselamatan Elan. Dia ingin

itu, Jodi sudah berada bersama

kehilangan jejak kapal Alanna. Kapalnya diam–diam berlayar ke perairan sebuah daerah yang memiliki sistem sinyal intersepsi, sehingga pelacak sinyal mereka terblokir. Jadi, dengan bantuan sinyal pelindung dari daerah

ini. Dia mengeluarkan ponselnya dan berjalan menuju

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255