Bab 486 

Arya dibuat terdiam. Pria yang memiliki peralatan terbaik di dunia, berani beraninya terus–menerus mengeluh karena miskin. Jelas bahwa dia memiliki keuangan yang tidak akan pernah habis sepanjang hidupnya, namun Raditya menolak untuk mentraktirnya makan bahkan hanya satu kali. 

“Baiklah,” akhirnya dia berkata. “Dua puluh juta. Itu yang terendah yang bisa saya berikan.” 

“Sepakat.” 

Kedua pria dewasa itu duduk di sofa saat mereka membuat taruhan yang sangat kckanak–kanakan. 

Beberapa saat kemudian Elan turun dengan memakai pakaian santai. Untuk mempermudah dia untuk berjalan, Bimo memberinya tongkat penyangga entah dari mana. Elan sangat enggan untuk menggunakannya pada awalnya, tetapi dia tidak punya pilihan selain menggunakannya. 

“Elan, kami memutuskan untuk pergi setelah pesta pertunanganmu,” kata Arya. 

Elan duduk di samping mereka. “Tidak seorang pun dari kalian diizinkan pergi sampai pesta pertunangan selesai.” 

Mendengar itu, Arya bertanya dengan ekspresi penasaran di wajahnya, “Elan, bagaimana rasanya jatuh cinta dengan seorang wanita?” 

Kamu akan tahu ketika kamu mengalaminya.” Elan juga tidak pandai

contoh utamanya. Elan dulu jijik ketika neneknya menjodohkannya, tetapi sekarang, menikahi orang yang dia kejar dengan sepenuh

seorang prajurit, jadi dia mengulurkan tangan dan menepuk punggung pria itu. “Kamu bisa rileks saat bersama

Raditya memukulnya sebelum dia bersandar ke sofa.

rileks, Arya menoleh ke Elan dan mengatakan kepadanya, “Saya dan Raditya bertaruh. Orang yang menikah duluan

uang kalian terbatas? Bagaimana jika

terlalu kecil untuk seseorang dengan status

Ini hanya pertaruhan kecil!” kata Arya. “Terutama karena Raditya terbiasa hidup sangat hemat schingga saya khawatir dia tidak akan bisa menerimanya.”

dihabiskan untuk pedang

tahu apa yang akan terjadi ketika dia menemukan wanita yang dia sukai tetapi terus menjadi pria yang pelit. Wanita itu mungkin tidak

dia hanya mengucapkan, “Kamu tidak perlu repot–repot

tidak akan pernah melupakan saat mereka mendukung dan menjaga satu sama

Elan sekitar jam 9 malam, suasana hati Arya tiba–tiba membaik dan

saya kunjungi, dan saya

tidak perlu berpikir lebih lama

ketika itu menyangkut

menginap tadi malam. Dia tidak mengatakan dengan spesifik, namun pengawalnya segera mengerti dan mulai mengemudi ke arah bagian pusat kota yang ramai. Itu adalah sebuah tempat di mana

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255