Bab 487 

“Hei seksi! Disana meja saya. Apakah kamu ingin kesana dan duduk?” Seorang gadis datang dan dengan berani mengundang mereka. 

Ketika gadis icu melingkarkan tangannya seperti ular di lengan Raditya, Raditya segera melemparkan pandangan dingin dan memberi peringatan pada gadis itu, membuat gadis itu takut dan gemetar tanpa sadar. 

Pria itu memiliki tatapan menakutkan. 

Arya tidak bisa menahan diri untuk tidak menarik Raditya ketika dia melihat itu. “Jangan seperti itu. Kamu akan menakuti mereka.” 

“Cepat dan selesaikan untuk apa kamu datang ke sini. Kita akan pergi setelah itu.” Raditya merasa sangat tidak nyaman berada di tempat dengan suasana yang tidak disukainya sama sekali. 

“Oke, baiklah. Kalau begitu, ayo pergi!” 

Setelah itu, Arya membawanya ke ruang VIP di lantai dua. Arya kemudian menunjuk ke ruangan privasi di ujung koridor dan berkata, “Orang yang menggertak saya ada di sana. Cepat dan selesaikan untuk saya.” 

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Raditya mengambil langkah panjang ke arah yang dikatakan Arya kepadanya. Raditya hanya butuh beberapa menit untuk memenangkan pertarungan melawan kurang dari sepuluh orang. 

Raditya melihat deretan orang duduk di sofa ketika dia melangkah ke ruang tersebut. 

petarung, mereka adalah sekelompok wanita berpakaian

kurang dari satu detik baginya untuk menyadari bahwa

Raditya mendengar suara Arya dari sisi lain pintu begitu pintu itu ditutup. “Bersenang senanglah, Raditya!

pintunya!” Suara tertekan Raditya

orang yang telah mengatur sepuluh wanita yang sangat

inelihat Raditya berdiri. Sungguh pria yang

wanita mau tidak mau sangat tertarik

adalah tipe yang belum pernah

mereka mulai menempel lebih dekat dengannya. “Bagaimana jika

yang penuh dengan aroma parfum sudah membuatnya tidak nyaman. Para wanita mengenakan pakaian yang membuat Raditya enggan

dipenuhi dengan pikiran

benar–benar menguncinya meskipun dia tahu bahwa Raditya membenci tempat–tempat

dan memeriksa kenop pintu, menyadari bahwa kenop itu kokoh. Sulit untuk keluar jika pintu tidak dibuka dari luar. Raditya kemudian melihat sebuah jendela besar menghadap ke aula yang terbuka. Itu

apakah kamu tidak puas dengan kami?” Seorang wanita bertanya dengan

pukulan bagi kepercayaan diri mereka ketika Raditya tidak memperhatikan mereka dengan

Raditya tampak tidak sabar untuk keluar dari tempat itu saat dia

tampan. Kami telah menerima uang untuk melayanimu. Kamu dapat melakukan apa pun yang kamu inginkan kepada

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255