Bab 526

Tasya baru saja mengambil tasnya dan hendak meninggalkan departemen keuangan ketika Elsa datang

dan menghentikannya secara langsung. “Mari kita bicara.”

Tasya menatapnya dengan tangan terlipat. “Tentang apa?”

“Ibu saya tidak pernah menjebak Ayah, jadi kamu pasti melakukan kesalahan. Tolong lepaskan ibu.” Kata Elsa sambil menggertakan giginya.

Mata Tasya memancarkan aura kemarahan. “Elsa, jika kamu masih memiliki hati nurani, tolong perhatikan Ayah daripada membuat alasan untuk ibumu. Dia berada di antara hidup dan mati sekarang.”

Elsa terlihat sangat terkejut. “A-Apa yang terjadi pada Ayah?”

“Mulai sekarang, kamu tidak perlu lagi mengetahui kondisi ayah saya.” Tasya mengepalkan tinjunya. Menurutnya, tindakan Elsa telah membuatnya tidak memenuhi syarat untuk menjadi putri Frans.

“Apa yang memberimu hak untuk tidak memberitahu saya kondisinya? D-Dia juga ayah saya,” Elsa memprotes. Kemudian, mengingat bahwa dia ada di sini untuk memohon belas kasihan Tasya, dia segera memohon

lembut, “Kak, tolong lepaskan ibu saya! Dia ibu saya dan ibu tirimu, bagaimanapun juga. Bisakah

tidak pernah memperlakukan saya sebagai bagian dari keluarga, dan

Tasya, apa yang harus saya lakukan agar kamu melepaskan ibu saya? Bagaimana dengan ini? saya akan memberimu sepuluh persen dari saham saya sehingga kamu melepaskannya.” Sebagai seseorang yang

Elsa dengan mata gelap, berkata, “Sudah saya katakan, tidak ada uang yang bisa menyelamatkan orang yang menyakiti ayah saya. Saya ingin mereka

Tasya, Elsa mundur selangkah. Segera, dia berkata dengan menggertakkan gigi, “Bahkan jika ibu saya ditangkap, bagian ibu saya sekarang ditransfer ke Romi. Kamu

saham perusahaan. Elsa begitu dibutakan oleh keserakahan sehingga dia tidak punya rasa kekerabatan. Betapa sedihnya dia memiliki putri seperti itu. “Berikan saja sahamnya. Saya

hal lain yang bisa membuat

itu, Tasya pergi dengan membawa tasnya. Elan mungkin

Melihat dia berdiri di depan jendela dan melihat ke luar jendela, dia dengan senang hati berjalan ke arahnya. “Romi, saya

di pintu masuk perusahaan. Dia melihat pria yang keluar dari mobil

dia ada di

tampak setampan dewa saat dia berdiri. Namun, saat itu, dia melihat Tasya berjalan ke arahnya;

mobil.

terbakar karena cemburu, Elsa menggertakkan giginya

lantai tiga, karena dia menoleh dan menatap dingin ke arah

sorot mata Elan membuatnya merasa

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255