Bab 529 

“Ayah, saya merindukanmu. Saya sangat merindukanmu.” 

Tasya menyaksikannya sambil berdiri di depan jendela Prancis itu, tahu betul bahwa air mata Elsa adalah air mata buaya. 

Sementara itu, di pusat perbelanjaan pusat kota, Helen yang mengenakan pakaian yang bergaya sedang memegang lengan Romi dan berbelanja dengan masker wajahnya. Wajahnya sudah dioperasi, tapi tetap cantik. 

Romi juga menyukai Helen. Mengerti cara berurusan dengan pria, Helen menuruti semua keinginan Romi – ketika pria itu bersamanya. 

“Baju ini bagus. Cobalah.” 

“Itu terlalu mahal.” Romi tidak ingin mencobanya ketika melihat label harganya. 

Namun, Helen menarik tangannya, berkata, “Tidak, itu tidak akan berhasil. Kamu harus mencobanya. Kamu bukan Pak Romi lagi. Sekarang kamu adalah Presdir Romi.” 

Romi langsung tersanjung oleh ekspresi kagum dan 

terpesona di mata Helen. Dia mencoba kemeja itu, setelah itu Helen membayarnya dengan uang Romi, yang pria itu belanjakan secara sukarela. Elsa tidak pernah bisa memberinya perasaan seperti ini. Meskipun menikahinya, wanita itu selalu memandang rendah dirinya. Hanya Helen yang bisa menyenangkan keangkuhannya. 

saat ini, dia menyarankan, “Helen, begitu saya mendapatkan uang dari Perusahaan Konstruksi Merian, mari kita beli rumah di tepi laut. Kita akan menikah, memiliki anak, dan menjalani hidup kita di

sabar untuk menikmati hidup seperti

uangnya, saya akan segera

saya akan menunggumu dengan sabar.” Helen tersenyum dengan keangkuhan di matanya. Tasya tidak akan pernah tahu bahwa saya akan menghabiskan uang ayahnya

rumah yang nyaman baginya

 

memasak makanan untuknya. 

kembali, Nona Elsa. Apa Anda

tidak, dengan bukti yang dipegang Tasya, Pingkan pasti akan dihukum penjara. Dia hanya bisa dibebaskan jika Tasya mengalah dan menghentikan tuntutan terhadapnya. Tasya sangat enggan berkompromi dalam pendiriannya, dan dia membenci Ibu. Tidak mungkin dia akan

cemas dan gelisah. Saat itu, bel pintu

bangkit dan pergi ke luar

dia melihat seorang

dengan rasa penasaran, “Anda

lima puluhan, dengan wajah keriput, bungkuk, dan rambut putih keabu–abuan. Hanya dengan melihat sekilas, orang bisa tahu bahwa dia adalah masyarakat

Bibi Gayatri bertanya dengan nada meremehkan

punya hal mendesak untuk didiskusikan dengannya.”

membiarkannya masuk sembarangan. “Nyonya tidak ada di rumah. Hanya ada Nona Elsa.”

tamu, Elsa juga bertanya–tanya siapa yang mendatangi mereka. Dia menunggu untuk waktu yang lama, namun Bibi Gayatri tidak mengizinkan tamu itu masuk, jadi dia tidak

tidak mengenalnya,” jawab Bibi Gayatri sebelum memandang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255