Bab 528 

“Mengapa?” tanya Tasya dengan bingung. 

“Setiap kali Romi melihatmu, saya merasa dia terkutuk.” Suara Elan menunjukkan rasa cemburu. 

Bibir merah Tasya sedikit melengkung. Lucu saat Elan setiap kali cemburu. “Perasaan yang saya miliki terhadapnya sekarang adalah kebencian,” jelasnya. 

“Biarkan saya berurusan dengan orang–orang ini. Saya akan memberi mereka akhir yang paling tragis.” Elan tidak sabar untuk melakukannya sendiri. 

Tasya menjawab, “Pingkan bertanggung jawab atas segalanya sekarang, tapi saya tahu bahwa Romi, Elsa, dan Ciko juga terlibat dalam rencana melawan kehidupan ayah saya. Tak satu pun dari mereka akan lolos begitu saja.” Matanya berkedip karena marah dalam kegelapan. Mungkin ayahnya akan sadar, namun, tidak diketahui kapan. Di sisi lain, orang–orang ini sekarang menuai hasil kerja orang lain, membagi perusahaannya di antara mereka sendiri dan menikmati kekayaannya. Karena itu, Tasya berharap orang–orang ini akan membayarnya ketika ayahnya sadar kembali. 

Malam semakin larut, dan Elan menahan posturnya tanpa bergerak. Wanita di lengannya sudah tertidur lelap, seolah–olah dia tidur sangat nyenyak di pelukannya. Namun, Tasya tidak menyadari bahwa Elan 

tanpa merasa terangsang, jadi Elan hanya bisa menekan keinginannya. Tetap saja, di hadapan wanita yang dia rindukan siang dan malam, pengendalian dirinya, yang selalu dia banggakan, telah lama hancur.

Tasya bangun keesokan paginya, dia menemukan bahwa pria di sampingnya masih tidur. Tasya turun dari tempat tidur dengan pelan tanpa membangunkannya. Setelah tidur nyenyak, Tasya mandi dan sarapan sebelum pergi untuk memeriksa Frans. Namun, begitu Tasya sampai di lorong, dia melihat wanita sedang tanda tangan

matanya, mengingat bahwa dia ada di sini hari ini untuk memohon kepada Tasya. “Kak, bagaimana

sebagai saudara perempuannya. Dia menjawab dengan tenang, “Jadi kamu masih peduli dengan ayah saya, ya? Saya pikir yang kamu

saja saya peduli padanya,” kata Elsa.

tahu apakah

untuk membuat perusahaannya bangkrut?”

Tasya menjawab dengan nada mencela, “Bukankah kamu dan suamimu yang

yang sedang kita bicarakan. Perusahaan lebih penting baginya daripada hidupnya sendiri. Bisakah kamu tidak membuatnya bangkrut?” Elsa memohon dengan tatapan

Tasya berdering. Setelah melirik layarnya, dia berjalan ke sisi lain lorong

telah disalahgunakan. Jumlah

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255