Bab 647

“Mulai sekarang, saya akan mengurus urusan Mason. Kamu tidak perlu terlalu memperhatikannya dan terus bertemu dengannya,” ucap Elan tiba-tiba.

Sambil mengedipkan matanya. Tasya bertanya, “Kenapa saya tidak bisa bertemu dengannya? Saya bahkan ingin makan siang atau makan malam lebih sering dengannya di kemudian hari.”

“Nyonya Prapanca!” Elan memegang pinggangnya dengan posesif dan terlihat seperti sedang marah, tetapi dia tidak berani menunjukkannya.

Tasya menyeringai setelah melihat rencananya berhasil. Dia melingkarkan lengannya di leher Elan dan bertanya, “Apa kamu cemburu?”

Kemudian Elan memegang bagian belakang kepala Tasya dengan telapak tangannya yang besar dan menekan kepalanya ke dadanya lalu mengakui, “Ya, saya cemburu. Saat kamu tersenyum padanya di ruang perjamuan, saya sudah cemburu.”

Saat ini, Tasya sedikit menyesal menggodanya. Dia sudah menjadi istrinya, jadi dia harus menjaga jarak dengan pria lain mulai sekarang.

Elan dan mendengar detak jantungnya. “Saya hanya bercanda. Apa kamu

menatapnya dengan tatapan lembut tetapi sedikit cemburu. Saat ini, wanita di dadanya mengangkat kepalanya. Di bawah cahaya lampu

Tasya dengan telapak tangannya yang besar dan membawanya berjalan di bawah cahaya lampu jalan. Mereka

ini agar kita bisa sering kesini untuk

dan

“Ini malam pernikahan kita. Tidakkah

sesuatu?”

tersenyum malu. “Tapi saya lelah! Apa kamu

untuk malam ini. “Kamu tidak boleh mengatakan bahwa kamu

kelemahan dan kegenitannya. “Kamu memang tidak

oleh wajah menggemaskan yang terbenam di dadanya. Dia menyentuh ujung hidung Tasya dan

tatapan gelapnya. Oh

arah vila seolah-olah dia melarikan diri dari

melihat pengantin wanitanya lari? Dengan kakinya yang panjang, dia mengejarnya dalam beberapa langkah

api yang menutupi

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255