Bab 705

Tasya memberikan instruksi kepada perawat di belakangnya, dan perawat itu pun keluar. Tak lama kemudian, Elan pun masuk ke dalam kamar. Dia setengah berlutut di samping tempat tidur dan mencondongkan tubuhnya ke arah Hana. “Saya di sini, Nenek.”

Hana meraih tangannya dan berkata, “Elan, kamu harus menjaga Tasya dengan baik di masa depan. Jangan pernah mengecewakannya.”

“Saya tahu. Saya mencintainya lebih dari saya mencintai diri saya sendiri. Saya akan menggunakan seluruh hidup saya untuk melindunginya,” sumpah Elan.

Tasya mengatupkan bibirnya, matanya sudah dipenuhi dengan air mata saat suara Elan terasa menembus hatinya dan sangat menyentuh hatinya.

“Saya tidak akan menyesal. Kamu adalah orang yang paling cakap dan berkuasa di keluarga kita, jadi kamu harus menjaga Nando dan yang lainnya,” lanjut Hana.

“Saya akan melakukannya, Nek. Kamu harus istirahat.” Elan pun mengulurkan tangan dan membelai rambut abu–abunya dengan lembut.

tidak ingin beristirahat. Sejak awal dia tak punya banyak waktu yang tersisa, jadi dia ingin menggunakan saat–saat terakhirnya sebaik

saya saat ini, saya rasa saya seharusnya tidak melakukan hal itu. Saya

membawanya menemuimu!”

tegas. “Saya benar–benar tak ingin membuatnya takut. Katakan saja padanya

Tasya mengangguk karena sudah mengerti. Saat itu, napas Hana bertambah cepat,

semua orang pergi ke ruang tunggu. Saat Tasya duduk, seseorang dengan ramah memberinya selembar tisu. Ketika dia mendongak dan melihat bahwa itu adalah Salsa, dia pun

memandang, tak satu pun dari mereka mengucapkan sepatah kata pun. Kemudian, Tasya meminta Salsa untuk kembali dulu karena mereka akan tinggal di rumah sakit untuk menemani Hana di saat–saat terakhirnya. Saat tiba waktunya untuk menjemput Jodi di sore

anggota Keluarga Prapanca lainnya juga telah mendengar berita itu, dan mereka merasa akhirnya bisa menghela napas lega. Akhirnya, Hana, yang memiliki pengaruh paling besar, pergi, dan mereka menganggap Tasya yang baru dipromosikan jauh lebih mudah untuk dihadapi.

untuk mengunjunginya. Namun, semuanya ditolak oleh Clan. Karena Hana tak punya banyak waktu yang tersisa, dia berharap orang terakhir yang tinggal di sisinya bukanlah orang yang penuh

sangat panjang, dan di lorong rumah sakit yang sunyi, bahkan para perawat menjaga langkah kaki mereka dengan sangat pelan. Setelah Hana

hampir subuh, dia pun bangun, dan Sabrina

lembut. “BulTM

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255